
Wah! Modus Tipu-tipu Pakai Nama Bea Cukai Pecah Rekor di 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus penipuan yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan pecah rekor pada tahun ini. Angkanya hampir menembus 7.000 kasus, dan meningkat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana mengatakan, berdasarkan statistik pelaporan para korban yang melaporkan ke Ditjen Bea Cukai, pada 2022 ini jumlah pelaporan kasus penipuan itu sebanyak 6.958 kasus hingga akhir November 2022, naik dari catatan 2021 sebanyak 2.491.
"Tahun ini rekor banget, hampir 7.000 mungkin sekarang sudah 7.000 totalnya," kata Hatta saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (22/12/2022).
Menurut Hatta, berdasarkan catatan pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah kasus penipuan yang dilaporkan ini menjadi yang terbanyak, sebab pada 2018 jumlahnya 1.463 kasus, 2019 sebanyak 1.501 kasus, dan 2020 mencapai 3.284 kasus. Rata-rata jumlah pelaporan pun naik tiap tahunnya.
Hatta mengatakan, untuk tahun ini, total kerugian para korban yang melapor sebanyak Rp 8,3 miliar dengan potensi kerugian yang berhasil diselamatkan atau belum adanya transfer dana dari korban ke penipu sebanyak Rp 12,6 miliar.
"Jadi penipuan ini juga macam-macam varian modusnya. Mulai dari modus diplomatik, romansa, money laundering, lelang dan paling banyak berkedok sebagai online shop," tutur Hatta.
Berdasarkan modus yang kerap kali terjadi, untuk tahun ini kata Hatta adalah melalui online shop khusus untuk November 2022 sebanyak 264 kasus, Romansa 172 kasus, diplomatik 54 kasus, pencucian uang 6 kasus, lelang 4 kasus, dan modus lain-lainnya 118 kasus.
"Marak terjadi akhir pekan dan menjelang hari libur nasional, jadi masyarakat harus lebih waspada karena penipuan maraknya terjadi di waktu-waktu tersebut karena kantor pemerintah dan perbankan tutup sehingga menyulitkan korban konfirmasi," kata Hatta.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Risiko Ekonomi Tinggi, Bea Cukai Hati-hati Tetapkan Target