Forum Transisi Energi

Hati-Hati! Transisi Energi RI Jangan Sampai Kayak di Inggris

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
22 December 2022 17:10
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) & KADIN Indonesia Bidang ESDM, Satya Widya Yudha dalam acara forum Transisi Energi Indonesia di Menara Bank Mega (MBM) Jakarta, Kamis (22/12/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) & KADIN Indonesia Bidang ESDM, Satya Widya Yudha dalam acara forum Transisi Energi Indonesia di Menara Bank Mega (MBM) Jakarta, Kamis (22/12/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Agenda transisi energi saat ini terus digalakkan pemerintah Indonesia sebagai salah satu upaya mencapai target Net Zero Emission pada 2060. Meski demikian, untuk melakukan transisi energi diperlukan kehati-hatian.

Anggota Dewan Energi Nasional Satya Widya Yudha mengatakan bahwa penggunaan gas bisa menjadi jembatan dalam agenda transisi energi, terutama untuk jangka pendek. Sedangkan untuk jangka panjang dengan melalui inovasi yang bisa membuat energi bersih bisa lebih murah.

"Kita tidak ingin mengulangi kesalahan yang dilakukan oleh Inggris beberapa waktu yang lalu. Saat harga gas lima kali lebih besar, lantas renewable-nya belum bisa mengcover secara keseluruhan, mereka kembali kepada batubara. Itu mengalami kesulitan yang akhirnya ada blackout beberapa hari di sana," ungkap dia dalam Forum Transisi Energi: Strategi Transisi Energi Indonesia, Kamis (22/12/2022).

Tak hanya Inggris, kesalahan dalam upaya transisi energi juga terjadi di China dan India. Di mana menurut Satya, kedua negara itu menganggap harga batubara yang tinggi cukup membebani, tetapi energi bersih belum dapat meng-cover kebutuhan energi secara keseluruhan.

"Kalau kita lihat apa yang terjadi beberapa negara yang sudah lebih dulu melakukan transisi, maka Indonesia lebih memilih bahwasanya kita dari waktu ke waktu adalah bagaimana mengurangi emisi karbon tersebut," lanjut dia.

Oleh karena itu, menjadikan penggunaan gas untuk menjembatani transisi energi bisa meminimalisir upaya menghilangkan energi fossil.

"Tapi bagaimana dalam industri, fossil tersebut berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon, seperti ada natural base solution yang bisa mengurangi emisi dalam keseharian secara natural. itu menjadi perilaku indus fossil di Indonesia," tegas Satya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Jadi Negara Penting Dalam Transisi Energi di Kawasan Asia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular