CNBC Indonesia Research

Bank Dunia Vs Kementan: Menyoal Harga Beras, Mana yang Benar?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
22 December 2022 08:15
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memantau bongkar muatan 5.000 ton beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022).
Foto: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memantau bongkar muatan 5.000 ton beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Data BPS Bicara Soal Harga Beras

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap pada November 2022 harga beras masih naik. Rupanya kenaikan ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga berkurangnya produksi beras.

Jika menilik data BPS, pada November 2022 harga beras premium di tingkat penggiling di banderol Rp 10.512 per kilogram (kg) atau naik 11,44% dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 10.043 per kg.

Sementara untuk kualitas medium di tingkat penggiling di banderol Rp 10.122/kg atau naik 7,9% dari bulan sebelumnya yakni Rp 10.043/unit.

BPS juga mencatatkan pada akhir Juni 2022 menunjukkan stok beras sebesar 67,94% berada di rumah tangga, 10,67% di pedagang, 7,15% di penggilingan, dan 11,40% di Perum Bulog.

Menilik Harga Beras Berdasarkan data PIHPS

Panel Harga Badan Pangan Nasional yang mencatat harga beras rata-rata nasional terus mengalami peningkatan. Tercatat, hingga 21 Desember harga beras sudah berada di Rp 11.200/kilogram (kg).

Sepanjang tahun ini, harga beras sempat menyentuh harga terendahnya yakni di harga Rp 10.200 pada 25 April 2022 lalu. Namun sejak Agustus 2022 harga beras terus mengalami peningkatan.

Jadi, kesimpulannya harga beras Indonesia itu mahal apa murah sih jika dibandingkan dengan negara ASEAN?

Apabila dikonversikan ke mata uang dolar Amerika Serikat (US$) memang terkesan harga beras Indonesia lebih mahal. Namun, sebagai catatan harus dilihat purchasing power parity-nya sama atau tidak.

Keseimbangan kemampuan berbelanja (purchasing power parity) harus dilihat untuk menghitung sebuah alternatif nilai tukar antar mata uang dari dua negara. Namun memang, harga beras di Singapura pun justru lebih mahal daripada di Indonesia.

Inilah yang mesti dikaji lebih lanjut lagi untuk menyatukan pikiran bahwa harga beras Indonesia benar mahal.

Di sisi lain, yang terpenting diperhatikan sebetulnya bukanlah harga berasnya melainkan laju inflasi yang ikut mengerek kenaikan harga beras. Apabila masyarakat Indonesia mampu membeli harga beras, maka kesejahteraan dari masyarakat Indonesia justru mengalami peningkatan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aum/aum)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular