Ketika Investor Lokal Jadi Penyelamat Pasar Surat Utang RI

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
Rabu, 21/12/2022 20:10 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto mengungkapkan investor lokal telah menyelamatkan pasar Surat Berharga Negara (SBN) selama pandemi. Terhitung sejak awal pandemi, terjadi penurunan SBN domestik yang dipegang investor asing dari 39% hingga saat ini hanya 14,6%.

Kemudian, kata Suminto, penurunan angka investor asing tersebut diisi oleh investor dalam negeri. Menurutnya ini merupakan kabar baik karena menunjukan penguatan basis investor lokal masyarakat, utamanya kepercayaan mereka dalam berinvestasi pada instrumen SBN.

"Basis investor domestik kita makin kuat, statistik SBN rupiah kita sebelum pandemi di akhir 2019 SBN domestik kita yang dipegang investor asing sekitar 39%. Ketika pandemi investor domestik bisa absorb (menyerap)," terangnya dalam kegiatan Stakeholders Gathering 2022 dengan tema "Sinergi Pembiayaan APBN yang Adaptif dan Inovatif dalam menghadapi Dinamika Perekonomian Global" di Kementerian Keuangan, Rabu (21/12/2022).


"Saat ini SBN domestik yang dipegang investor asing tinggal 14,6%. Penurunan ini di-absorb oleh lokal, itu menggembirakan dan perlu terus kita jaga," tambahnya.

Lebih lanjut, Suminto mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat melalui Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK).

Selain itu, tingginya minat investasi ritel di kalangan masyarakat juga menjadi perhatian pemerintah. Untuk itu, pemerintah terus berupaya memfasilitasi investor ritel dengan memperluas tempat investasi. Suminto mengungkapkan, tahun ini, pemerintah telah menerbitkan instrumen ritel hingga Rp 220 triliun.

"Oleh karenanya UU PPSK bisa meningkatkan literasi keuangan, jadi punya basis investor domestik lebih kuat. Investor ritel terus kami kembangkan, tahun ini total penerbitan instrumen ritel kita mencapai Rp 220 triliun yang meningkat sangat tajam. Jumlah investor baru juga meningkat dari kalangan muda, maka akan kita bantu lewat fintech dan e-commerce," jelasnya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: DJP Tegaskan Pemungutan PPH di E-Commerce Bukan Pajak Baru