
Jokowi Larang Ekspor CPO Sampai Bauksit, Bikin Dunia Ngamuk!

Minyak goreng menjadi perbincangan panas dari Januari hingga Maret 2022. Bukan hanya harganya yang meroket, tetapi juga produknya tiba-tiba menghilang dari pasaran.
Kondisi ini membuat ibu-ibu rumah tangga teriak karena harga minyak goreng yang mahal dan sulit diperoleh. Antrean panjang terjadi di beberapa kota demi mendapatkan minyak goreng murah.
Harga minyak goreng melejit sejalan dengan melonjaknya harga minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di pasar internasional. Pemerintah sebenarnya sudah mencoba berbagai kebijakan untuk menekan harga minyak goreng, termasuk dengan memberlakukan satu hara yakni Rp 14.000 per liter.
Persoalan minyak goreng belum juga berakhir hingga April 2022. Presiden Jokowi pun mengambil langkah drastis.
Pemerintah resmi melarang ekspor CPO, minyak sawit merah atau red palm oil (RPO), palm oil mill effluent (POME), serta refined, bleached, deodorized (RBD) palm olein dan used cooking oil mulai 28 April 2022.
Larangan ekspor ini menggemparkan karena beberapa alasan. Pertama, pemerintah sempat menggonta-ganti kebijakan larangan ekspor dalam kurun waktu empat hari sampai membuat importir bingung. Pada awalnya CPO tidak masuk dalam komoditas yang dilarang ekspor, tetapi kemudian akhirnya dilarang.
Kedua, larangan ekspor dilakukan di tengah kekhawatiran dunia mengenai pasokan minyak nabati. Perang Rusia-Ukraina yang meletus pada akhir Februari 2022 membuat pasokan minyak nabati menipis. Harganya pun melonjak tajam.
Rusia dan Ukraina adalah salah satu pemasok besar untuk minyak nabati bijih matahari. CPO merupakan minyak nabati yang paling banyak dipakai di seluruh dunia. Sementara itu, kontribusi CPO Indonesia dalam ekspor minyak nabati global diperkirakan mencapai 60%.
Besarnya posisi Indonesia dalam perdagangan minyak nabati dunia inilah yang membuat larangan CPO berpengaruh besar terhadap inflasi global.
India sebagai konsumen terbesar CPO Indonesia pun langsung protes dengan kebijakan larangan CPO. Pasalnya, miliaran penduduk dan industri negara Bollywood sangat menggantungkan bahan baku CPO dari Indonesia.
Badan Pangan Dunia (FAO) sampai meminta agar negara-negara di dunia tidak melarang ekspor bahan pangan demi menjaga stabilitas harga.
Indonesia akhirnya membuka kembali ekspor CPO pada 23 Mei 2022.
Dampak negatif larangan ekspor tidak hanya dirasakan negara importir, tetapi juga Indonesia sendiri. Ekspor Indonesia langsung terjun bebas. Nilai ekspor Indonesia Mei 2022 mencapai US$21,51 miliar atau turun 21,29% dibanding ekspor April 2022.
Setelah CPO, Jokowi berkali-kali menyampaikan bahwa pemerintah akan melarang ekspor komoditas lain. Mantan Wali Kota Solo tersebut pun menepati janjinya dengan mengumumkan larangan ekspor bauksit pada hari ini, Rabu (21/12/2022).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae)[Gambas:Video CNBC]