Tiba-tiba, Pengusaha Agen Perjalanan Ingatkan Ada Ancaman Ini

Ferry Sandi & Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Selasa, 20/12/2022 18:25 WIB
Foto: Ilustrasi orang berlibur (24/12/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang musim libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), pengusaha sektor pariwisata malah was-was. Karena akan adanya lonjakan pergerakan dan aktivitas selama liburan.

Sekjen DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Nofel Saleh Hilabi mengatakan, saat ini sudah ada kenaikan permintaan paket pariwisata hingga dua kali lipat dibandingkan waktu normal.

"Hampir mendekati double untuk orang bepergian, dibanding tahun sebelumnya. Karena tahun sebelumnya masih banyak peraturan bagi para wisatawan lokal. Dulu ada PCR dan tes, mereka males keluar cost lebih banyak, sekarang nggak perlu itu," kata Nofel dalam Profit CNBC Indonesia, Selasa (20/12/2022).


Di sisi lain, dia menambahkan, pergerakan tanpa pembatasan kali ini justru menimbulkan kekhawatiran akan kembali melonjaknya kasus infeksi Covid-19 di dalam negeri. Pariwisata, ujarnya, akan jadi sektor yang paling tertekan jika hal itu terjadi.

"Karena signifikan melonjaknya, jangan sampai pasca-New Year ada gelombang-gelombang Covid berikutnya," kata Nofel.

Secara terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengimbau agar tetap waspada dan hati-hati. Meski, imbuh dia, saat ini kasus infeksi harian melandai, namun masih di atas 1.000 kasus baru per hari.

"Dengan perkembangan yang membaik di dalam negeri, silahkan untuk menghabiskan atau menikmati Nataru. Tapi dengan tetap waspada dan hati-hati," kata Suharyanto di acara Peluncuran Buku Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Selasa (20/12/2022).

"Covid-19 ini bukan berarti sudah sama sekali tidak ada, memang angkanya sudah mulai menurun. Tetapi yang kami catat, setiap hari masih di atas 1000-an per hari. Apalagi di negara-negara lain juga kasusnya masih tercatat tinggi. Nah ini mungkin masih akan terus kita waspadai," tambahnya.

Suharyanto mengimbau, tetap menjalankan protokol kesehatan. Yaitu, memakai masker dan tidak bepergian apalagi ke lokasi kerumunan jika dalam kondisi badan tak sehat.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan