Foto Internasional

Ternyata Begini Nasib Proyek Jet Siluman KF 21 RI & Korsel

Pool, CNBC Indonesia
Selasa, 20/12/2022 15:00 WIB

Proyek pengembangan pesawat tempur siluman KFX/IFX yang dikenal dengan KF-21 Boramae antara Indonesia dan Korea Selatan ternyata tak mulus.

1/5 Jet tempur canggih patungan Korea Selatan-Indonesia, KF-21/IF-21 Boramae sukses uji terbang perdana pada 19 Juli 2022. (Dok: Angkatan Udara Republik Korea )

Proyek pengembangan pesawat tempur siluman KFX/IFX yang dikenal dengan KF-21 Boramae antara Indonesia dan Korea Selatan ternyata tidak semulus yang dibayangkan. Sejak diteken pada 2010, hingga saat ini proyek tersebut masih terkatung-katung. Sekjen Kemhan periode 2010-2013 Marsekal (Purn) Eris Heryanto menceritakan fase pengembangan KF-21 Boromae atau KFX. Pada awalnya, dia menuturkan tidak ada masalah berarti. (Dok: Angkatan Udara Republik Korea )

2/5 Jet tempur canggih patungan Korea Selatan-Indonesia, KF-21/IF-21 Boramae sukses uji terbang perdana pada 19 Juli 2022. (Dok: Angkatan Udara Republik Korea )

Setelah MoU pada 15 Juli 2010 antara Sekjen Kemenhan RI dan Defense Acguisition Program Administration (DAPA) Korea, masuklah ke fase pengembangan teknologi yang dimulai pada 2011 dibuka dengan riset.. "Ini sistem kerja sama di development phase. Ini belum jadi masalah, DAPA MoU dengan kita, pelaksanaannya di Korea," paparnya dalam Workshop FPCI '11 Years and Counting: Assessinng Indonesia-Korea Defense Cooperation, dikutip Senin (19/12/2022). (Dok: © Republic of Korea Air Force)

3/5 Jet tempur canggih patungan Korea Selatan-Indonesia, KF-21/IF-21 Boramae sukses uji terbang perdana pada 19 Juli 2022. (Dok: Angkatan Udara Republik Korea )

Tidak hanya itu, proyek ini juga mengalami hambatan dari sumber daya manusia. Jumlah engineer Indonesia di joint development phase sebanyak 85 personel, sementara produksi 31 personel. Namun, jumlah itu tidak tercapai. Selain itu, dalam proyek pesawat siluman ini, pihak Korea mendapatkan teknologi dari Amerika Serikat (AS). "Ada 129 teknologi kunci, sementara pihak Amerika tidak memberikan 4 teknologi kunci kepada siapapun, sedangkan ke Indonesia 9 teknologi tidak diberikan," kata Eris (Dok: Angkatan Udara Republik Korea )

4/5 Jet tempur canggih patungan Korea Selatan-Indonesia, KF-21/IF-21 Boramae sukses uji terbang perdana pada 19 Juli 2022. (Dok: Angkatan Udara Republik Korea )

Brigadir Jenderal (Purn) Jung Kwang Sung, yang menjabat sebagai First Director General for KF-X Program Group at the Defense Acguisition Program Administration (DAPA), mengungkapkan bahwa pihak Korea dan Indonesia masih terus mengupayakan lobi-lobi dengan AS untuk mendapatkan lisensi ekspor. Sementara itu, dia menuturkan Korea Selatan juga mempertimbangkan banyak hal untuk mencari solusi bagaimana bisa melakukan transfer teknologi ke Indonesia. (Dok: © Republic of Korea Air Force)

5/5 Jet tempur canggih patungan Korea Selatan-Indonesia, KF-21/IF-21 Boramae sukses uji terbang perdana pada 19 Juli 2022. (Dok: Angkatan Udara Republik Korea )

Proyek ini diperkirakan menelan biaya hingga Rp 24,8 triliun atau sekitar 8 miliar won. Anggaran ini terdiri dari empat tahapan alokasi, pengembangan teknologi sebesar Rp 0,1 triliun, pembangunan sebanyak Rp 20 triliun, kesiapan teknologi Rp 0,7 triliun dan opersional dan infrastruktur sebesar Rp 4 triliun. Share Indonesia dalam hal ini mencapai 20 persen.  Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI telah memastikan pembayaran cost share untuk proyek jet tempur siluman yang dikembangkan oleh Korea Selatan dan Indonesia, KF 21 Boromae atau yang dikenal sebagai KFX-IFX. Proyek jet tempur ini telah melakukan uji coba prototipe pada September lalu, di Korea Selatan. (Tangkapan Layar Youtube KTV국민방송)