Pembeli Meikarta 'Nangis Darah', Beli Unit Masih Lahan Kosong
Jakarta, CNBC Indonesia - Berulang kali termakan janji palsu, para konsumen Meikarta yang tergabung dalam Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta (PKPKM) mengaku sudah tak percaya lagi dengan janji-janji maupun penawaran yang diberikan pihak Meikarta, dalam hal ini PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) sebagai pihak pengembang, dan Bank Nobu sebagai pihak pembiayaan megaproyek tersebut.
"Refund harga mati. Pokoknya, uang kembali saja. Karena kita sudah nggak percaya lagi," kata salah seorang konsumen Meikarta, Debora kepada CNBC Indonesia, Selasa (20/12/2022).
Debora mengatakan, seharusnya dia sudah menerima handover atau serah terima kunci pada tahun 2019 silam. Namun sampai dengan saat ini, dari pihak Meikarta sama sekali belum memberikan kepastian. Padahal, dia mengaku bahwa dia sejak bulan Agustus 2017 tetap melakukan pembayaran cicilan sampai dengan tahun 2022 awal.
"Tapi setelah saya pikir, loh kok sampai dengan 2 tahun masih belum ada progress, (unit) saya masih tanah kosong, sama sekali tidak keliatan unitnya, jadi ya udah akhirnya saya mutusin setop, karena menurut saya nothing. Saya di distrik 3, unit 2BR. (Saat itu harganya) sekitar Rp 190 juta," ujarnya.
"Awal tahun 2022 saya putuskan untuk tidak taruh duit lagi di Bank Nobu, jadi sudah nggak ada yang di-auto debit lagi kan," tambah dia.
Selain itu, terus dipaksa membayar angsuran oleh pihak Meikarta ternyata membuat para konsumen merasa tercekik. Sebab, diketahui situasi perekonomian yang sulit pada masa pandemi Covid-19 lalu juga dirasakan oleh para konsumen.
"Pandemi itu mungkin bukan hanya satu atau dua orang (yang kesulitan perekonomian) ya, karena kita semua ngerasain bagaimana pada saat itu. Dan itu bayar cicilan buat kita sangat berat, ditambah mental kita drop melihat yang kita cicil nggak ada barangnya. Sampai sekarang pun itu belum ada barangnya. Unitnya masih tanah kosong," curhat Debora.
Hal serupa juga disuarakan oleh Junita, korban dari megaproyek Meikarta lainnya.
"Di mana letaknya kami ini harus percaya lagi sama pihak Meikarta?" Kata Junita kepada CNBC Indonesia.
Sebelumnya, Corporate Secretary Lippo Cikarang Veronika Sitepu mengatakan, pihaknya telah melakukan tindak lanjut kepada pengembang proyek, PT Mahkota Sentosa Utama (MSU).
Dia menjelaskan, dalam putusan homologasi, penyerahan unit akan dilakukan secara bertahap hingga 2027. Saat ini sebanyak 28 tower sudah pada tahap penyelesaian akhir pembangunan.
"PT MSU senantiasa memenuhi komitmennya dan menghormati Putusan Homologasi yang mengikat bagi MSU dan seluruh krediturnya (termasuk pembeli)," tulis manajemen, dikutip Selasa (20/12/2022).
Menanggapi hal tersebut, Junita menuturkan "Jadi kalau tahun 2027 dia mau serah terima, sekarang saja nggak ada pergerakan sama sekali. Gimana kita mau percaya? di lapangan saja untuk distrik 2 dan distrik 3 tidak ada pergerakan, masih rumput, masih tanah kosong."
(hoi/hoi)