Astaga Naga! Babi Bikin Pening Malaysia, Kok Bisa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Babi kini membuat pening Malaysia. Hal ini setidaknya terjadi di negara bagian Sarawak.
Warga kekurangan daging babi segar. Ini karena munculnya wabah demam babi Afrika (ASF) di peternakan-peternakan setempat.
"Kekurangan daging babi segar disebabkan setengah dari peternakan di Sarawak terkena ASF," ujar Menteri Industri Pangan, Komoditas, dan Pembangunan Daerah Dato Sri Dr Stephen Rundi Utom dikutip The Borneo Post dikutip Senin (19/12/2022).
"Namun outlet Borneo Pork masih menjual daging babi segar dan pasokannya cukup," katanya lagi meyakinkan.
Komite Asosiasi Peternak Ternak Sarawak Ng Siew Thiam juga mengakui kekurangan daging babi segar saat ini. Ia mengatakan terbatasnya pasokan babi hidup dikarenakan banyaknya peternakan babi ditutup karena ASF.
Sayangnya, tak ada angka pasti. Meski pasokan daging babi segar berkurang namun, ia menegaskan, kekurangannya tidak akut.
"Kami masih bisa mengatasi permintaan dan pasokan daging babi akan cukup untuk Tahun Baru Imlek mendatang," katanya.
"Pasokan babi hidup terbatas karena ASF yang mengakibatkan berkurangnya populasi babi dan banyak peternak yang menutup peternakannya karena tidak mau mengambil risiko," tambahnya.
ASF sendiri pernah menjadi wabah besar di sejumlah negara. Di 2019 ia mengguncang China hingga membuat inflasi tinggi di negara itu.
Hal sama juga sempat melanda Thailand 2021. Hal itu membuat warga beralih ke daging buaya karena lebih murah.
ASF tidak menular ke manusia. Namun ini bisa menyebabkan kematian babi secara mendadak dan membuat peternak membakar seluruh peternakan untuk menghentikan penyebaran.
(sef/sef)