
Terbongkar! Begini Nasib Proyek Jet Siluman KF 21 RI-Korea

Proyek yang diperkirakan menelan biaya hingga Rp 24,8 triliun atau sekitar 8 miliar won. Anggaran ini terdiri dari empat tahapan alokasi, pengembangan teknologi sebesar Rp 0,1 triliun, pembangunan sebanyak Rp 20 triliun, kesiapan teknologi Rp 0,7 triliun dan opersional dan infrastruktur sebesar Rp 4 triliun. Menurut Eris, share Indonesia dalam hal ini mencapai 20 persen.
"Ini infrastruktur yang harus dipunyai Indonesia dalam mengerjakan kegiatan baik testing, sertifikasi, atau pembuatan-pembuatan part," ujarnya.
Adapun, kajian potensi pasar telah dilakukan. Eris mengatakan ada kurang lebih 4 institusi di dunia yang melakukan kajian, kiranya mana saja negara yang akan tertarik membeli pesawat ini.
![]() Proyek KFX/IFX atau KF 21 Boromae Korea-Indonesia |
Secara internal, Korea dan Indonesia akan membeli 168 unit, dimana Korea akan mengambil 120 unit dan Indonesia sebanyak 48 unit.
"Kemungkinan korea akan meningkat di 240 unit," kata Eris. Kemudian dari kajian IHS Janes, minimum market yang akan menyerap jet tempur siluman ini mencapai 160 unit dan maksimal 368 unit.
"Jadi menurut saya cukup besar interest negara-negara ini untuk membeli produk Korea dan Indonesia," katanya.
![]() Proyek KFX/IFX atau KF 21 Boromae Korea-Indonesia |
Bahkan, salah satu riset SDI Market Research pada 2012 memperkirakan ada 149 unit KF 21 Boromae yang paling tidak akan diserap pasar dan maksimal bisa sampe 572. Sementara itu, Teal Group memperkirakan KF 21 ini bisa diserap pasar sebanyak 599 unit dengan angka optimistisnya sebanyak 869 unit.
Adapun, untuk pasar ekspor, Eris menegaskan bahwa dalam kerja sama MoU terdahulu telah disepakati adanya joint marketing antara Indonesia dan Korea Selatan.
(haa/luc)