Kasihan, Pembeli Meikarta Bayar Tanah Kosong, Minta Refund
Jakarta, CNBC Indonesia - Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta kembali 'menjerit' menuntut haknya.
Setelah mengadu kepada DPR dan mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), rencananya pembeli akan 'mengamuk' ke Bank Nobu.
Dalam surat undangan diterima CNBC Indonesia, Ketua Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta Aep Mulyana mengatakan, pihaknya berencana melakukan Penyampaian Aspirasi di Bank NOBU Plaza Semanggi, Jakarta.
Aksi itu akan digelar pada hari Senin, 19 Desember 2022, mulai pukul 10.00 WIB.
"Kami merupakan Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta yang terdiri dari pembeli Apartemen Meikarta di mana developernya adalah PT. Mahkota Sentosa Utama (MSU) yang merupakan anak Perusahaan PT Lippo Cikarang Tbk," kata Aep, dikutip Sabtu (17/12/2022).
"Tujuan, menuntut Refund Ke Bank NOBU bagi Anggota yang menggunakan KPA. Menuntut supaya PT Lippo Cikarang Tbk, ikut bertanggung jawab terhadap Konsumen PT MSU yang masih belum mendapatkan Hak-hak nya sampai saat ini," ujarnya.
Aep mengatakan, pihaknya melakukan aksi itu untuk menuntut hak atas uang yang telah disetor.
"Sampai saat ini unit sebagian besar unit apartemen masih tanah kosong. Seharusnya sudah selesai dibangun dan diserahterimakan sejak tahun 2019," kata Aep.
Seperti diketahui, proyek kota terencana ini pertama kali diperkenalkan ke publik pada 4 Mei 2017.
Kala itu disebut, nilai investasi mencapai Rp278 triliun dengan rancangan akan memiliki 100 gedung pencakar langit yang memiliki 35-46 lantai.
Kini, proyek properti ini tengah jadi sorotan. Terbaru, dari pantauan CNBC Indonesia, ramai pemilik apartemen Meikarta mulai menjual unitnya, bahkan jual rugi.
Ada juga yang bahkan menjual unit yang belum jadi.
Lalu, pembeli kini menuntut uang mereka kembali. Karena selama ini tetap melakukan pembayaran.
Seperti Wendy. Dia meminta uangnya segera kembali. Padahal, cicilannya bakal lunas tiga bulan lagi atau Maret 2023 mendatang. Wendy yang berdagang sepatu di Mangga Dua itu mengambil tenor selama 5 tahun dengan besaran cicilan sebesar Rp 6,5 juta per bulan.
Ia urung menghentikan cicilan karena khawatir ada dampak lain pada BI checking. Di sisi lain, bisnisnya ikut terganggu karena berkurangnya modal akibat membayar cicilan KPA.
"Saya kan dagang, kalau BI checking jelek bahaya. Cicilan Rp 6 juta lebih, kadang ambil dari kartu kredit juga. Ambil dari China sekarang dikit, nggak berani ambil banyak lagi. Harapan refund aja, nggak minta lebih atau kurang," sebut Wendy kepada CNBC Indonesia.
Ada juga Novalina yang mengaku cicilan terakhirnya jatuh bulan depan dengan masa tenor selama 5 tahun atau sejak Januari 2018.
"Inginnya uang balik utuh, saya hitung sudah keluar Rp 230 jutaan, nggak ingin urusan sama Lippo lagi. Saya ambil tipe studio dengan harapan punya aset investasi, tapi kaya gini ya sudah mending balikin aja uangnya," katanya.
"Jujur, seperti les anak jadi terganggu, dikurangi. Sebenarnya minus (pendapatan-pengeluaran), tapi karena sisa beberapa bulan lagi dipaksain. Pernah ditelatin beberapa kali, harusnya tanggal 1 bayar, tapi tanggal 2 sudah ditagih. Saya tagih balik unit yang saya dapat apa, Nobu bilang itu urusan Meikarta," tambah Novalina.
Penjelasan Lippo
Sebelumnya, Pihak PT Lippo Cikarang Tbk sudah buka suara. Menurut Manajemen, konsumen bakal dapat unitnya tahun 2027 atau 10 tahun sejak projek ini pertama kali rilis.
Corporate Secretary Lippo Cikarang Veronika Sitepu mengatakan, hingga saat ini sudah dilakukan serah terima pada sekitar 1.800 unit kepada pembeli.
"Serah terima secara bertahap kepada pembeli telah dilakukan sejak bulan Maret 2021. Sampai dengan saat ini sudah diserahterimakan kurang lebih 1.800 unit kepada pembeli," jelasnya.
Dia juga menyampaikan dalam putusan homologasi ( Putusan No. 328/Pdt.Sus- PKPU/2020/PN.Niaga Jakarta Pusat tertanggal 18 Desember 2020), penyerahan unit akan dilakukan secara bertahap hingga 2027. Saat ini sebanyak 28 tower sudah pada tahap penyelesaian akhir pembangunan.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasihan! Pembeli Meikarta Baru Bisa Dapat Unit Tahun 2027