Sri Mulyani Benar! Ini Fakta Sulitnya Orang RI Sejahtera
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan terbatasnya pekerja di sektor formal dan industri menjadi alasan mengapa warga Indonesia sulit sejahtera.
Sri Mulyani menjelaskan sektor manufaktur menjadi kunci penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
"Kita tahu bahwa kita harus mengembangkan ekosistem untuk manufaktur apapun di Indonesia dan mengapa manufaktur sangat penting karena menciptakan pekerjaan formal, meningkatkan kualitas hidup lebih baik, dan memberikan upah lebih besar bagi tenaga kerjanya," ungkapnya dalam dalam pembukaan kegiatan Indonesia Economic Prospects December 2022, Kamis (15/12/2022)
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pekerja Indonesia di sektor industri memang terbilang kecil dan bergerak stagnan dari tahun ke tahun.
Per Agustus 2022, jumlah pekerja yang berkecimpung di sektor industri pengolahan hanya mencapai 19,17 juta atau 14,17% dari total pekerja di Indonesia yang berjumlah 135 juta.
Prosentase ini jauh lebih kecil dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia (27%), Thailand (22%), Filipina (19), atau negara Asia berkembang lain seperti India (27,4%).
Prosentase jumlah pekerja Indonesia di sektor industri juga nyaris stagnan di angka 13-14% selama empat tahun terakhir.
Ketenagakerjaan Indonesia masih didominasi sektor pertanian. Kehutanan, dan perikanan. Sebanyak 38,6 juta warga Indonesia masih bekerja di sektor tersebut atau 28,61% dari total pekerja.
Sektor yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar juga perdagangan besar, eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor yakni 26,19 juta atau 19,36%. Pekerja di Indonesia juga didominasi sektor informal yakni 80,24 juta orang atau 59,31% dari total pekerja. Jumlah pekerja formal sebanyak 55,06 juta.
Fakta lain adalah besarnya pekerja Indonesia dengan pendidikan rendah.
Sektor industri yang dipilih dan riwayat pendidikan tentu saja akan berdampak besar terhadap tingkat kesejahteraan.
Data BPS menunjukkan upah pekerja di sektor industri pengolahan berkisar Rp 2,99 juta per bulan. Bandingkan dengan sektor pertanian yang hanya Rp 2,23 juta.
Rata-rata upah pekerja ada Agustus 2022 sebesar Rp3,07 juta. Rata-rata upah buruh berpendidikan universitas sebesar Rp 4,76 juta sedangkan sedangkan buruh berpendidikan SD ke bawah sebesar Rp 1,91 juta.
(mae/mae)