CNBC Indonesia Research

Sri Mulyani Benar! Ini Fakta Sulitnya Orang RI Sejahtera

Maesaroh, CNBC Indonesia
16 December 2022 15:10
Massa buruh dari Konfederasi Serika Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Foto: Massa buruh dari Konfederasi Serika Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/11/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Sektor tenaga kerja hanyalah satu dari sedikit indikator kesejahteraan rakyat. BPS menghitung indeks kesejahteraan rakyat dari delapan bidang. Di antaranya adalah kependudukan, kesehatan dan gizi, pendidikan, ketenagakerjaan, taraf dan pola Konsumsi, perumahan dan lingkungan, kemiskinan, serta sosial lainnya.

Untuk kependudukan, salah satu yang diukur adalah angka harapan hidup dan kematian bayi.

Angka  Kematian Bayi (AKB) terus mengalami penurunan hingga 2017. AKB pada tahun 2017 tercatat sebesar 24, ini berarti dalam 1.000 kelahiran hidup, terdapat kejadian kematian bayi sebanyak 24 kematian.

Meskipun terus mengalami penurunan sejak tahun 90-an, AKB yang tercatat pada tahun 2017 ini masih tergolong tinggi dan hanya turun setengahnya dibanding 1994 yakni 57.

Angka harapan hidup pada tahun 2021 tercatat sebesar 73,5 tahun dan mengalami kenaikan pada tahun 2022 menjadi 73,6 tahun.

Di bidang kesehatan salah satunya adalah rasio dokter dibanding penduduk. Data terakhir rasio dokter umum dan dokter gigi sebanyak 25 per 100.000 penduduk.

Dari sisi konsumsi, BPS menyebut rata-rata pengeluaran per kapita untuk konsumsi sebulan pada tahun 2021 yakni sebesar Rp 1.264.589, sedikit meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.225.685.

Kendati meningkat, konsumsi Indonesia lebih bayak dihabiskan untuk beras dan rokok. Konsumsi untuk makanan penambah gizi seperti telur dan susu sangat rendah.

Lima kelompok komoditas makanan dengan pengeluaran terbesar adalah makanan dan minuman jadi (32%), rokok dan tembakau (12,50%), padi-padian (11,08%), sayur-sayuran (8,41%), dan ikan/udang/cumi/kerang (7,70%).

Konsumsi telur di Indonesia hanya 111 butir per kapita per tahun. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan Thailand yang mencapai 217 butir per kapita per tahun atau Malaysia yang mencapai 324 butir per kapita per tahun.


Tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia juga tercermin dari pendapatan per kapita. Indonesia memang masuk kelompok G20 atau negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia.
namun, jika dihitung dari PDB per kapita, Indonesia kalah jauh dibandingkan negara tetangga.

Berdasarkan data Bank Dunia, PDB per kapita Indonesia ada di angka US$ 4.291,8 per tahun atau sekitar Rp 62,07 juta per tahun. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan Malaysia (US$ 11.371), Thailand (US$ 7.233), apalagi Singapura (US$ 72.794).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular