Bahaya? Beras Impor Vietnam Cs 'Hujani' RI Sampai Awal 2023
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia akan mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton sampai Februari 2023 mendatang. Pemerintah menjamin tidak akan mengganggu serapan beras petani dari dalam negeri pada saat masa panen raya awal 2023.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan, kegiatan impor ini hanya untuk memenuhi stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam waktu cepat. Recananya impor ini akan diselesaikan pada medio Februari 2023 mendatang. Impor ini akibat Bulog gagal banyak beli beras petani karena harga.
"Kita putuskan untuk tambah CBP impor 200 ribu ton pertama (sampai Desember 2022) lalu akan datang lagi 300 ribu ton ini akan diselesaikan hingga musim panen bulan Maret. Begitu panen Bulog akan serap dari dalam negeri sekuatnya," kata Zulkifli saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022).
Impor 200 ribu ton ini mayoritas berasal dari Thailand dan Vietnam. Sedangkan 300 ribu ton di Januari - Februari 2023 berasal dari Thailand, Vietnam, Myanmar, India dan Pakistan.
"Jadi yang 200 ribu itu 130 ribu dari Thailand, sisanya Vietnam dan Pakistan. Myanmar tertunda," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.
Per hari ini Jumat (16/12/2022), sudah ada 10 ribu beras yang didatangkan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Merak. Sisanya menyusul langsung ke 14 pelabuhan yang tersebar di Indonesia.
Buwas juga menjelaskan harga pembelian beras ini mencapai Rp 8.800 per kilogram mengikuti harga internasional dengan kualitas premium. Sehingga jika hitung biaya yang digelontorkan untuk melakukan importasi beras 500 ribu ton ini bisa mencapai Rp 4,4 triliun.
(hoi/hoi)