
Negara Chaos! Demo Harga BBM Rusuh, Polisi Tewas Ditembak

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang perwira senior polisi tewas dalam bentrokan yang berawal dari demonstrasi besar-besaran terkait tingginya harga bahan bakar di Yordania.
Bentrokan pecah pada Kamis (15/12/2022) di Kota Maan, Yordania selatan, seiring dengan demonstrasi yang terus menyebar di seluruh wilayah kerajaan.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan petugas yang tewas itu ditembak di kepala saat menangani kerusuhan oleh sekelompok penjahat di sebuah kota miskin yang juga pernah diguncang aksi protes serupa terkait harga bahan bakar dan subsidi.
"Kami akan menyerang dengan tangan besi siapa pun yang mencoba menyerang kehidupan dan harta benda," kata pernyataan polisi itu, dilansir Reuters, Jumat (16/12/2022).
Sebuah sumber polisi sebelumnya mengatakan petugas itu ditembak oleh penyerang tak dikenal selama bentrokan di daerah Husseiniya di Maan. Empat polisi lainnya terluka, kata sumber itu.
Saksi mata mengatakan konvoi panjang kendaraan lapis baja terlihat memasuki Maan saat bala bantuan dikirim ke lingkungan di mana petugas polisi itu terbunuh.
Saksi mata itu melaporkan para pemuda bentrok dengan polisi di beberapa lingkungan miskin di kota itu dan di kota industri berpenduduk padat Zarqa, timur laut ibu kota Amman.
Polisi anti huru hara menembakkan gas air mata di lingkungan Jabal al Abyad di kota Zarqa untuk membubarkan protes yang pecah di kota terpadat kedua di Yordania itu.
Saksi mata mengatakan puluhan pemuda juga menggelar protes di lingkungan Tafiyla di ibu kota, di mana polisi mengejar para demonstran yang meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.
Tak hanya itu, para pemuda membakar ban di jalan raya utama antara ibu kota dan Laut Mati, sehingga mengganggu lalu lintas.
Di bagian utara negara, dekat perbatasan dengan Suriah, pemuda bentrok dengan polisi di beberapa lingkungan di Irbid, kota terbesar ketiga di negara itu menurut jumlah penduduk.
Bentrokan sporadis menyebar ke kota-kota kecil lainnya di sekitar tempat polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan pemuda yang melempar batu.
Terkait kondisi tersebut, Kedutaan Besar AS mengeluarkan peringatan keamanan yang mengatakan personel pemerintah AS telah dilarang melakukan perjalanan pribadi dan resmi ke Yordania selatan.
Sementara itu, pemerintah telah berjanji untuk memperhatikan tuntutan para pemogok tetapi mengatakan telah membayar lebih dari 500 juta dinar (US$ 700 juta) untuk membatasi kenaikan harga bahan bakar tahun ini.
Namun, para pejabat mengatakan mereka tidak dapat membelanjakan lebih banyak untuk menyubsidi harga karena adanya batasan di bawah program reformasi ekonomi struktural yang didukung Dana Moneter Internasional (IMF).
Adapupn, sejumlah aktivis mengancam akan mengadakan protes jalanan di kota-kota provinsi pada Jumat. Polisi pun memperketat keamanan di dekat pusat pemerintahan di Amman tengah, tempat biasanya pengunjuk rasa berkumpul.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wahai Para Pendemo Hari Ini, Ada Pesan Khusus dari Jokowi!