
Erdogan 'Digoyang' Demo Besar-besaran, Ini Tuntutannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan orang berunjuk rasa di Turki pada Kamis (15/12/2022) untuk menentang hukuman dan larangan politik Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu.
Tak hanya itu, mereka juga meneriakkan slogan-slogan yang mengkritik Presiden Tayyip Erdogan dan Partai AK yang berkuasa sebelum pemilihan tahun depan.
"Hak, hukum, keadilan. ... Akan tiba saatnya AKP dimintai pertanggungjawaban," teriak massa sambil mengibarkan bendera Turki di depan gedung kota Istanbul, mengutip Reuters, Jumat (16/12/2022).
Sehari sebelumnya, pada Rabu (14/12/2022), pengadilan Turki memvonis penjara Imamoglu dan memberlakukan larangan politik terhadap politisi oposisi tersebut. Imamoglu merupakan rival potensial bagi Erdogan dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun depan.
Imamoglu dijatuhi hukuman penjara selama 2 tahun 7 bulan penjara karena menghina pejabat publik dalam pidatonya saat memenangkan pemilihan kota Istanbul pada 2019 silam.
Putusan itu menuai kecaman luas di dalam dan luar negeri sebagai penyalahgunaan demokrasi.
Pada Kamis malam, laporan media mengatakan jaksa penuntut dalam kasus tersebut telah meluncurkan gugatan hukum terhadap putusan tersebut, mencari hukuman penjara yang lebih lama untuk Imamoglu.
"Pemerintah takut dan itulah mengapa ada vonis seperti itu. Tidak ada yang bisa menghentikan bangsa ini," kata Filiz Kumbasar (56), salah satu pendemo.
Aliansi oposisi enam partai yang dibentuk melawan Erdogan, yang dipimpin oleh Partai Rakyat Republik (CHP) pimpinan Imamoglu, belum menyepakati calon presiden. Imamoglu telah diperdebatkan sebagai calon penantang dan jajak pendapat menunjukkan dia akan mengalahkan Erdogan.
Jika ditegakkan, putusan pengadilan akan melarang dia mencalonkan diri sebagai presiden.
Hasil pemilu tahun depan terlihat bergantung pada kemampuan CHP dan oposisi lainnya untuk menggabungkan kekuatan di sekitar satu kandidat untuk menantang Erdogan dan AKP, yang telah memerintah Turki sejak 2002.
Erdogan, yang juga menjabat sebagai Wali Kota Istanbul sebelum mendominasi politik nasional Turki, sempat dipenjara pada tahun 1999 karena membacakan sebuah puisi yang diputuskan oleh pengadilan sebagai hasutan untuk kebencian agama.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wali Kota Istanbul 'Musuh' Erdogan Divonis Penjara, Kenapa?