Internasional
Gawat! Erdogan Tebar Ancaman Rudal ke Tetangga NATO

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan bahwa rudal balistik terbaru negaranya dapat mencapai ibu kota Yunani, Athena. Hal ini terjadi tatkala hubungan kedua negara memanas dugaan militerisasi di Kepulauan Aegean.
Dalam pidatonya baru-baru ini, Erdogan mengatakan negaranya telah mampu memproduksi rudal yang dinamakan Tayfun. Rudal itu, menurutnya, dapat menyatakan status Turki sebagai negara yang kuat.
"Saat Anda mengatakan Tayfun, orang Yunani menjadi takut dan berkata 'Itu akan menghantam Athena'. Yah, tentu saja," katanya, dikutip Russia Today, Selasa (13/12/2022).
Turki sendiri menguji coba rudal balistik Tayfun pada Oktober. Rudal itu dilaporkan meluncurkan proyektil 561 kilometer (348 mil) di sepanjang pantai Laut Hitamnya.
Tayfun dikembangkan secara rahasia oleh kontraktor pertahanan Roketsan yang berbasis di Ankara. Rudal itu diharapkan mampu menyerang target darat atau laut pada jarak kurang dari 1.000 kilometer.
"Jika Anda tidak tetap tenang, jika Anda mencoba membeli sesuatu (untuk mempersenjatai diri), negara seperti Turki tidak akan menjadi penonton," lanjutnya.
Pernyataan Erdogan terkait mempersenjatai diri ini datang setelah perjanjian transfer kendaraan lapis baja Amerika Serikat (AS) dari Yunani ke pulau Aegean Samos dan Lesbos.
Ankara mengeklaim bahwa dugaan militerisasi ini bertentangan dengan serangkaian perjanjian awal abad ke-20 dan di sisi lain Athena menyatakan berhak menempatkan beberapa pasukan di pulau-pulau ini.
Meskipun Yunani dan Turki adalah sekutu NATO, kedua negara tersebut adalah rival bersejarah, dan memiliki sejumlah perselisihan yang sedang berlangsung. Ini termasuk argumen atas kontrol beberapa pulau Aegean, pertengkaran atas hak pengeboran di Laut Mediterania, dan perselisihan berkepanjangan atas status Siprus.
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis bertemu dengan delegasi anggota parlemen AS pada bulan Oktober, memuji hubungan 'sangat baik' antara Athena dan Washington selama pembicaraan. Mitsotakis juga menyatakan bahwa Yunani tidak akan "menerima pelanggaran kedaulatan atau hak kedaulatannya" oleh Turki.
[Gambas:Video CNBC]
Rusia Ukraina Minggir, Diam-diam Turki Bombardir Irak
(luc/luc)