AS, India & Filipina Kini Keok di Tangan Jokowi, Tapi ...

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
16 December 2022 11:35
Infografis, Selamat atau Jatuh ke Jurang Resesi? Ini Daftarnya
Foto: Infografis/ Resesi/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tiga negara yang menjadi penyumbang surplus perdagangan terbesar Indonesia pada November 2022. Ketiga negara tersebut yaitu Amerika Serikat (AS), India, dan Filipina.

"Neraca perdagangan barang pada periode Januari-November 2022 masih mengalami surplus, tercatat sebesar US$ 50,59 miliar. Nilai tersebut meningkat 35,42% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang nilai sebesar US$ 34,41 miliar," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah dalam konferensi pers Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia November 2022, Kamis (15/12/2022).

Ia menyampaikan bahwa hingga kini surplus neraca perdagangan masih ditopang oleh surplus neraca perdagangan non mineral dan gas (migas).

Dalam pemaparannya, Habibullah menjelaskan AS merupakan negara penyumbang surplus perdagangan non migas terbesar senilai US$ 1.315,5 juta.

Dengan komoditas terbesar yaitu mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar US$ 267,2 juta; pakaian dan aksesorinya (rajutan) sebesar US$ 230,2 juta; serta pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) sebesar US$ 219,5 juta.

Kemudian yang kedua adalah negara India, menyumbang surplus sebesar US$ 1.171,4 juta. Terbesar pada komoditas lemak dan minyak hewani/nabati yaitu sebesar US$ 590,9 juta; bahan bakar mineral sebesar US$ 501,6 juta; serta bijih logam, terak dan abu yang sebesar US$ 72,9 juta.

Selanjutnya, untuk negara Filipina surplus sebesar US$ 1.024,6 juta. Dengan komoditas terbesar adalah bahan bakar mineral US$ 436,4 juta; kendaraan dan bagiannya sebesar US$ 258,6 juta; lemak dan minyak hewani/nabati US$ 55,6 juta.

Sementara untuk tiga negara dengan penyumbang defisit perdagangan terbesar adalah Australia, Thailand, dan Brasil.

Untuk Australia, defisit sebesar US$ 519,1 juta. Dengan komoditas penyumbang defisit terbesar adalah bahan bakar mineral US$ 150,9 juta; serealia US$ 126,0; logam mulia dan perhiasan/permata US$ 89,3.

Kemudian untuk negara Thailand defisit sebesar US$ 321,6 juta. Dengan komoditas terbesar pada mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya US$ 105,2 juta; plastik dan barang dari plastik US$ 98,6 juta; kendaraan dan bagiannya US$ 69,0 juta.

Sementara untuk negara Brasil defisit sebesar US$ 249,1 juta. Defisit terbesar pada komoditas gula dan kembang gula US$ 132,4 juta; ampas dan sisa industri makanan US$ 121,0; dan komoditas kapas US$ 26,7 juta.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pekerja Negara Asia Ini Dikasih Kemudahan VISA AS, Siapa Tuh?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular