Wow! Harta Karun di Lumpur Lapindo Ternyata Rebutan Dunia

pgr, CNBC Indonesia
Kamis, 15/12/2022 13:35 WIB
Foto: Kondisi terkini lumpur lapindo. (Tangkapan layar Google maps)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia kaya akan 'harta karun' dalam hal ini sumber daya mineral. Yang terbaru, ternyata dari malapetaka yang terjadi di Lumpur Lapindo, Sidoarjo, terdapat kandungan berupa mineral kritis berupa Lithium dan Stronsium.

Kedua 'harta karun' itu menjadi incaran dunia, sebab ke depan dunia sedang mengarah ke industri serba listrik tak terkecuali kendaraan. Lithium sendiri berguna sebagai bahan baku pembuatan baterai listrik, sementara Stronsium sebagai bahan baku industri elektronik.

Dari catatannya Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kandungan Lithium di Lumpur Lapindo, Sidoarjo itu kadarnya mencapai 99 - 280 PPM sementara untuk Stronsium kadarnya mencapai 255 - 650 PPM.


"Ini terus kami update datanya karena untuk tahun 2022 masih dalam analisis di laboratorium kami," ungkap Kepala Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi Kementerian ESDM, Hariyanto kepada CNBC Indonesia, Dikutip Kamis (15/12/2022).

Di tahun 2022 ini juga, Badan Geologi terus menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan pendahuluan di daerah sisi utara Lumpur Lapindo, Sidoarjo. Adapun untuk temuan Lithium dan Stronsium yang ada di Lumpur Lapindo itu sedang dilakukan pengujian ekstraksi oleh mitra di Kementerian ESDM tepatnya di balai besar pengujian mineral dan batu bara atau TEKMIRA.

Tak hanya itu, ada juga kerjasama dalam hal pengujian dan eksplorasi serta ekstraksi atas Lithium dan Stronsium tersebut.

Seperti yang diketahui, untuk mencari Lithium dalam pengembangan baterai kendaraan listrik di Indonesia. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam perhelatan KTT G20 di Bali beberapa waktu sampai merayu Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese untuk bekerja sama memproduksi baterai mobil listrik di Indonesia. Jokowi meminta Albanese untuk langsung membawa lithium ke Indonesia.

"Saya hanya menawarkan kepada PM Anthony Albanese. Kita (Indonesia) punya nikel, kalau digabung itu bisa jadi baterai mobil listrik. Saya minta kepada PM Albanese untuk lithiumnya bisa dibawa ke Indonesia. Kita bersama-sama melakukan hilirisasi di Indonesia," kata Jokowi dalam acara B20 Summit Indonesia di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi membahas soal rencana hilirisasi dan industrialisasi bahan-bahan mentah yang dimiliki Indonesia. Strategi besar tersebut kekeh dijalankan Jokowi demi mendapatkan nilai tambah di dalam negeri, baik untuk pendapatan negara maupun penciptaan lapangan kerja. "Sudah kita mulai dengan nikel dalam rangka membangun sebuah ekosistem besar baterai electronic vehicle (EV) atau baterai listrik untuk mobil listrik," ujarnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jepang Eksekusi Mati Pembunuh Yang Bergentayangan di Sosmed