Jreng! Biaya Kereta Cepat JKT-BDG Bengkak, Segini per Meter

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Selasa, 13/12/2022 18:55 WIB
Foto: Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) . (Dok. KCIC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terus dikejar penyelesaiannya hingga Juni 2023 mendatang. Meski dalam perjalanannya biaya proyek mengalami pembengkakan hingga mencapai Rp 21 triliun.

Berdasarkan hasil Review dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Komite KCJB, angka pembengkakan atau cost overrun proyek mencapai US$ 1,449 miliar atau Rp 21,74 triliun.

Artinya biaya proyek membengkak menjadi US$ 7,5 miliar atau sekitar Rp 112,5 triliun (asumsi Rp 15.000/US$). Pembengkakan biaya proyek disebabkan paling besar dari eskalasi harga.


Proyek KCJB ini memiliki panjang lintasan mencapai 142,3 kilometer dengan struktur elevated sepanjang 82,7 kilometer. Sisanya berupa 13 tunnel dan subgrade. Proyek ini dirancang bisa membuat pola mobilitas masyarakat berubah dan lebih mudah, di mana pemerintah maupun manajemen menargetkan estimasi jarak tempuh lintas kedua kota ini sekitar 36-45 menit.

Kereta peluru ini akan melewati empat stasiun perhentian di Halim (Jakarta), Karawang, Padalarang, dan Tegalluar (Bandung).

Jika dihitung secara kasar dengan dengan angka pembengkakan terbaru, artinya nilai ongkos pembangunan per kilometer untuk proyek ini mencapai Rp 787.623.066 atau sekitar Rp 787.623 per meter. Perkiraan ini didapat dari perhitungan total nilai proyek Rp 112,5 triliun dibagi panjang proyek mencapai 142,3 kilometer.

Saat ini progres konstruksi untuk kereta cepat sudah mencapai 82,4% dan progres investasi mencapai 91,7%.

Dari targetnya pada bulan Februari penyelesaian konstruksi bangunan, auxiliary termasuk stasiun Padalarang rampung. Juga instalasi sistem perkeretaapian. Sedangkan pengujian secara internal dimulai pada bulan Maret-Juni 2023 mendatang.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sengketa Pulau Tujuh, Gubernur Babel Gugat Mendagri