Lapor Pak Jokowi! Sederet Bahan Pangan Ini Masuk Level Kritis
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyoroti ketersediaan beberapa bahan pangan di dalam negeri yang saat ini terus menipis. Otoritas terkait diharapkan bisa mengimpor ketersediaan bahan pangan seperti kedelai, bawang putih, daging lembu, dan gula konsumsi.
Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa menjelaskan, saat ini menjaga inflasi pangan sangat penting, apalagi menjelang perayaan natal dan tahun baru (Nataru).
Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan nasional, baik supply dan produksi, dan sebagainya.
"Juga efisiensi dan distribusi penggunaan teknologi dalam peningkatan kualitas pangan hingga peningkatan stok pangan," jelas Astawa dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Regional Kalimantan, Senin (12/12/2022).
"Menjelang nataru, kami melakukan ekstra effort, sudah mensinergikan dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), menjaga stabilitas harga pangan. Mengeluarkan Peraturan Badan Pangan terkait jagung, telur, dan daging ayam," kata Astawa lagi.
Dalam paparan yang disampaikan Bapanas, pihaknya menuturkan beberapa ketersediaan komoditas pangan seperti kedelai, bawang putih, daging lembu, dan gula konsumsi mulai menipis dan membutuhkan pasokan impor.
Secara rinci, Bapanas memaparkan, bahwa ketersediaan kedelai hingga akhir Desember 2022 diperkirakan hanya akan mencapai 71.301 ton atau hanya untuk bertahan 9 hari.
Kemudian ketersediaan bawang putih, Bapanas memperkirakan, stok hingga Desember 2022 hanya akan mencapai 158.438 ton atau hanya untuk bertahan selama 91 hari. "Stok awal bawang putih susut 10% dari stok akhir Desember 2021," jelas Bapanas dalam bahan paparannya.
Adapun untuk daging lembu, Bapanas mencatat ketersediaan akhir Desember 2022 diperkirakan akan mencapai 60.433 ton atau hanya untuk bertahan 31 hari.
Dalam paparannya, Bapanas menyebut, rencana impor daging lembu November-Desember sudah direncanakan oleh Kementerian Pertanian.
"Perkiraan ketersediaan daging lembu terdiri atas; daging lembu lokal dan produksi daging lembu bakalan impor dan rencana impor daging lembu beku," tulis dokumen Bapanas yang dipaparkan Astawa.
Bapanas juga mencatat menipisnya pasokan gula konsumsi, di mana proyeksi ketersediaan pasokan gula konsumsi hingga akhir Desember 2022 hanya akan mencapai 1.110.517 ton atau hanya bertahan untuk 119 hari.
Kebutuhan yang besar di Indonesia akan gula konsumsi, Bapanas menilai perlu dilakukan tambahan pasokan dengan mengimpornya.
(cap/mij)