Pesta Durian Runtuh RI Masih Berlanjut di 2023, Ini Buktinya!

News - pgr, CNBC Indonesia
12 December 2022 10:40
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia pada tahun depan masih akan melanjutkan 'pesta durian runtuhnya' dalam hal mencari devisa hasil ekspor dari komoditas terutama batu bara. Tahun depan, diprediksi produksi batu bara dari Indonesia akan melonjak hampir 690-an juta ton dibandingkan target tahun ini yang mencapai 663 juta ton.

Produksi batu bara Indonesia yang meningkat lantaran adanya permintaan yang juga meningkat, baik dari Asia maupun juga Eropa. Tentu, jika produksi batu bara Indonesia naik, dan kegiatan ekspor batu bara meningkat, pesta durian runtuh Indonesia dari komoditas batu bara masih akan berlanjut. Hal ini juga didukung dengan harga batu bara yang masih tinggi.

Tercatat, harga batu bara kontrak Januari di pasar ICE Newcastle ditutup menguat 0,86% ke posisi US$ 382,1 per ton. Kenaikan tersebut semakin mendekatkan harga batu bara pada level psikologis US$ 400 per ton.

Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) mencontohkan misalnya, adanya peningkatan permintaan batu bara ke India dan juga China. Di India, ekspor batu bara dari Indonesia akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik pembangkitnya yang kapasitasnya sedang digenjot hingga mencapai 50-an Giga Watt (GW) pada tahun 2030.

Kemudian China juga demikian, permintaan batu bara dari Indonesia dipastikan juga akan mengalami peningkatan ke negeri tirai bambu itu. Di mana negara tersebut juga masih menggenjot penggunaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

"Jadi kita melihat dalam beberapa tahun ke depan ini masih ada peluang peningkatan ekspor batu bara Indonesia ke mereka," ungkap Hendra Sinadia kepada CNBC Indonesia dalam Mining Zone, Senin (12/12/2022).

Tak terkecuali kedua negara itu, Hendra juga memprediksi akan adanya peluang peningkatan permintaan dari Eropa. Dalam catatan tidak resmi, kata Hendra, ekspor batu bara ke Eropa pada tahun ini saja mengalami lompatan yang signifikan melebihi 4 juta ton dari tahun tahun sebelumnya yang hanya 500 ribuan ton.

Hanya saja memang, peluang dan tantangan ekspor batu bara ke Eropa lebih kepada kualitas batu bara yang masih sulit dan juga masalah geografis untuk pengiriman batu bara. "Tapi jika dilihat dari ekspor ke Eropa pada tahun ini ada optimisme bahwa kita punya pasar tambahan, meksipun jumlahnya tidak terlalu besar," ungkap Hendra.

Ditanya mengenai target batu bara tahun ini, Hendra hanya menjawab itu menjadi kewenangan pemerintah. Namun kabarnya dalam waktu dekat pemerintah akan mengumumkan adanya peningkatan produksi batu bara Indonesia tahun ini di sekitaran 670 - 690-an juta ton.

"Mungkin di level 670 - 680 juta ton. Dalam 10 tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan, ini kita optimis, meskipun memang tantangan 2023 adalah cuaca dan curah hujan yang masih cukup tinggi dan kebutuhan alat berat," tandas Hendra.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Dekati Target, Produksi Batu Bara RI Sudah Capai 627 Juta Ton


(pgr/pgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading