
Potret Mesra Xi Jinping & MBS Sepakati Bisnis Raksasa
Presiden Xi Jinping melakukan lawatan ke Arab Saudi. Ia disambut Putra Mahkota MBS di mana kedua negara menyepakati serangkaian bisnis raksasa.

Arab Saudi dan China memamerkan hubungan yang semakin erat dengan serangkaian kesepakatan strategis pada hari Kamis (8/12/2022) selama kunjungan Presiden Xi Jinping ke negara itu. Kesepakatan itu termasuk ekspansi raksasa teknologi China Huawei ke wilayah Riyadh. (Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)

Dalam pertemuan dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri (PM) Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS), Xi mengawal memorandum Huawei tentang komputasi awan dan juga terkait pembangunan kompleks berteknologi tinggi di kota-kota Saudi. (Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)

Dalam kunjungannya, Xi diterima dengan hangat oleh MBS. Xi menggembar-gemborkan kunjungannya ini sebagai salah satu tahapan 'era baru' dalam hubungan Arab dan China. (Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)

"Saya sedang dalam perjalanan perintis untuk membuka era baru hubungan China dengan dunia Arab, negara-negara Arab di Teluk, dan Arab Saudi," ujar Xi dalam sebuah kanal opini di media Saudi yang dikutip Reuters. "China dan negara-negara Arab akan terus menjunjung tinggi panji non-campur tangan dalam urusan dalam negeri," tambah Xi. (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)

Sambutan Xi di karpet merah ini sangat kontras dengan sambutan sederhana yang diberikan pada bulan Juli kepada Presiden AS Joe Biden. Diketahui, hubungan Biden dan MBS telah tegang oleh kebijakan energi Saudi dan pembunuhan Jamal Khashoggi tahun 2018. (Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)

AS mengatakan pada hari Rabu bahwa perjalanan Xi adalah contoh upaya China untuk memberikan pengaruh di seluruh dunia. Ini, menurut Washington, tidak akan mengubah kebijakan AS terhadap Timur Tengah. (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)

Sementara itu, tak hanya dengan Saudi, hubungan tetangga dekat Riyadh, Uni Emirat Arab (UEA) ke China juga terus tumbuh. Tahun lalu, pejabat UEA menuduh AS 'menindas' mereka untuk memaksa menutup fasilitas milik China di tanah Emirat. (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)

"Saudi, tentu saja, tidak peduli dengan AS yang terus menjadi mitra utama. Tetapi Kerajaan telah belajar dari pengalaman pahit bahwa AS tidak dapat diandalkan secara konsisten untuk mendapatkan dukungan," kata Ali Shihabi, seorang analis Saudi yang akrab dengan pemikiran kepemimpinan Saudi. (Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)

"Kerajaan harus mengatasi kenyataan itu dan mengembangkan banyak hubungan kunci di dunia yang semakin multipolar. Itu adalah proses yang dimulai beberapa tahun lalu dan tidak dapat diubah." "Kunjungan (Xi) akan menjadi kunjungan kenegaraan yang memahkotai hubungan yang berkembang ini dengan China," tambahnya.(Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)

Selain itu, perusahaan China dan Saudi juga menandatangani 34 kesepakatan untuk investasi dalam energi hijau, teknologi informasi, layanan komputasi awan, transportasi, konstruksi dan sektor lainnya. Belum ada angka pasti, tetapi sebelumnya mengatakan kedua negara akan menyegel perjanjian awal senilai US$ 30 miliar (Rp 470 triliun). (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)