
Rusia Sesumbar Serangan Ukraina Tak Mempan di Wilayah Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia menyebut pihaknya serangan Ukraina ke Semenanjung Krimea sudah tak mempan. Hal ini disampaikan setelah militer Rusia menjatuhkan pesawat tak berawak di dekat kota terbesarnya.
"Pasti ada risiko karena pihak Ukraina melanjutkan kebijakan mengorganisir serangan teroris. Tapi, di sisi lain, informasi yang kami peroleh menunjukkan bahwa tindakan pencegahan yang efektif sedang diambil," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, mengutip AFP.
Pada Kamis (8/12/2022) pagi waktu setempat, Rusia mengatakan telah menembak jatuh pesawat tak berawak di atas Laut Hitam dekat Sevastopol, kota terbesar di semenanjung Krimea dan menampung pangkalan angkatan laut utama Rusia.
"Seperti biasa, militer kami menjalankan tugasnya dengan baik," kata gubernur wilayah administrasi Sevastopol, Mikhail Razvozhayev.
Adapun, semenanjung itu dianeksasi oleh Rusia pada 2014 setelah referendum yang tidak pernah diakui baik Ukraina dan Barat.
Militer Rusia menggunakan Krimea sebagai salah satu landasan untuk intervensi militernya di Ukraina pada 24 Februari dan kini sering diserang oleh pesawat tak berawak.
Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol bulan lalu menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak besar-besaran. Moskow menunuh hal ini dilakukan oleh Ukraina.
Penembakan drone pada Kamis terjadi setelah serangkaian serangan jauh di Rusia, termasuk pangkalan militer pengebom strategis lapangan udara Engels, yang diklaim Ukraina tidak bertanggung jawab.
Secara terpisah, dinas keamanan Rusia (FSB) menangkap dua orang yang dituduh memata-matai Ukraina di Krimea. Moskow juga menuduh mereka melakukan pengkhianatan, kata layanan pers badan tersebut.
"FSB menghentikan kegiatan ilegal dua warga Rusia yang diduga melakukan pengkhianatan tingkat tinggi dalam bentuk mata-mata untuk kepentingan Dinas Keamanan Ukraina," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Salah satu yang ditahan adalah pendukung ideologi nasionalis Ukraina dan direkrut oleh dinas rahasia Ukraina pada 2016. Dia dicurigai mentransfer data lokasi fasilitas kementerian pertahanan Rusia ke badan keamanan asing, yang dapat digunakan untuk melawan keamanan Rusia," pungkas pernyataan tersebut.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Menggila, Kirim Drone Serang Pangkalan Militer Rusia
