
Rusia Terjunkan Militer di Negara Sekutu, Mau Jepit Ukraina?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia mengatakan pasukannya mengambil bagian dalam latihan taktis di Belarusia, di tengah kekhawatiran bahwa Moskow menekan sekutunya untuk lebih terlibat dalam perang Ukraina.
Belarusia mengatakan tidak akan memasuki perang di Ukraina, tetapi Presiden Alexander Lukashenko di masa lalu telah memerintahkan pasukan untuk dikerahkan bersama pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina, dengan alasan ancaman dari Kyiv dan Barat.
"Prajurit Distrik Militer Barat ... melanjutkan pelatihan tempur intensif di jajaran angkatan bersenjata Republik Belarus," kata pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip Reuters, Kamis (8/12/2022).
"Acara pelatihan tempur diadakan pada siang dan malam hari. Prajurit menembak dari semua jenis senjata kecil, juga dari mortir; mereka mengasah keterampilan mereka dalam mengemudikan kendaraan tempur, melewati kursus rintangan psikologis, mempelajari kedokteran taktis, dan disiplin ilmu lainnya."
Dalam sebuah video yang diunggah oleh kementerian menunjukkan tentara Rusia dalam pelatihan perlengkapan salju di dekat tank di lanskap musim dingin, menembakkan senjata termasuk artileri.
Adapun, Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus", yang memicu konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Putin mengatakan dia membela penutur bahasa Rusia di Ukraina timur dan selatan dan menyebut perang itu sebagai momen yang menentukan ketika Rusia akhirnya melawan Barat yang arogan setelah puluhan tahun dipermalukan sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991.
Ukraina dan Barat mengatakan Putin tidak memiliki pembenaran atas apa yang mereka sebut sebagai perang pendudukan gaya kekaisaran. Ukraina mengatakan akan berjuang sampai tentara Rusia terakhir dikeluarkan dari wilayahnya.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Negara Sekutu Rusia Bentuk Pasukan Baru, Ikut Serang Ukraina?
