Cari Kerja Makin Susah, Orang Tahan Belanja

Maesaroh, CNBC Indonesia
Kamis, 08/12/2022 12:45 WIB
Foto: Suasana lengang di pusat perbelanjaan di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (7/12/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Keinginan masyarakat Indonesia untuk berbelanja sedikit tertahan pada November. Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November ada di angka 119,1. Indeks lebih rendah dibandingkan pada Oktober yang tercatat 120,3.

IKK mencerminkan keyakinan konsumen mencerminkan keyakinan konsumen dalam melihat kondisi ekonomi saat ini dan di periode yang akan datang. Keyakinan konsumen ini akan mempengaruhi pola masyarakat dalam berbelanja.

Melemahnya IKK tak bisa dilepaskan dari menurunnya optimisme masyarakat dalam melihat peluang kerja hingga enam bulan ke depan. Masyarakat juga melihat ketersediaan usaha akan melandai.


Semua kelompok pengeluaran yang disurvei berkurang optimismenya. Kepercayaan konsumen paling rendah datang masyarakat berpenghasilan terendah Rp 1-2 juta.

Semua kelompok pengeluaran dan usia menunjukkan penurunan optimisme, kecuali pada responden dengan usia 41-50 tahun.

Anjloknya optimisme secara signifikan di semua pengeluaran ini terbilang tidak biasa. Pada survei-survei sebelumnya, penurunan optimisme hanya terjadi pada beberapa kelompok tertentu saja. Pada Oktober 2022, semua kelompok penghasilan bahkan masih menunjukkan peningkatan optimisme.

Dari sisi pendidikan, mereka yang hanya lulusan SLTA memiliki optimisme paling kecil dibandingkan yang lulus dari akademi sarjana, atau pasca sarjana.


Dilihat dari kotanya, masyarakat yang tinggal di Jakarta adalah yang paling optimis disusul kemudian dengan Denpasar dan Samarinda. Masyarakat dengan optimisme terendah adalah yang tinggal di Medan.

Melandainya indeks keyakinan konsumen merupakan imbas dari semakin anjloknya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).

Indeks Ekonomi Saat Ini tercatat 110,3 pada November, turun dibandingkan Oktober yang tercatat 112,3. Indeks menurun karena masyarakat melihat penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja saat ini mengecewakan dibandingkan enam bulan yang lalu.

Indeks penghasilan saat ini menyentuh 116,4 pada November, turun dibandingkan pada Oktober (118,7).

Masyarakat juga melihat ketersediaan lapangan kerja saat ini kurang menggembirakan. Indeks menurun ke 109,5 pada November, dari 111,3 pada Oktober.

Indeks ketersediaan lapangan kerja sempat meroket pada Mei tetapi kemudian amblas ke 102,5 pada September. Karena penghasilan dan lapangan kerja yang kurang memuaskan, masyarakat pun mengurangi pembelian barang tahan lama.

Indeks pembelian barang tahan lama turun menjadi 104,9 pada November 2022, dari 107,1 pada Oktober 2022.


(mae/mae)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sarjana Indonesia Susah Cari Kerja, RI Banjir Pengangguran