
Batu Bara Belum Mati Eropa, Inggris Buka Tambang Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris menyetujui tambang batu bara pertamanya dalam beberapa dekade untuk menghasilkan bahan bakar, Rabu waktu setempat. Ini akan digunakan dalam pembuatan baja dan diyakini menciptakan 500 pekerjaan baru.
The Woodhouse Colliery akan dikembangkan oleh West Cumbria Mining di barat laut Inggris. Perusahaan akan mengekstrak batubara kokas yang biasa digunakan dalam industri baja daripada untuk pembangkit listrik.
Mengutip CNBC International, sebenarnya proyek tersebut telah diresmikan pada tahun 2014. Namun kecaman dari panel penasehat iklim independen pemerintah Inggris serta aktivis dan organisasi iklim, termasuk Greta Thunberg, membuatnya tak berjalan mulus.
"Sebagian besar batubara yang dihasilkan diharapkan akan diekspor ke Eropa," tulis media itu lagi, dikutip Kamis (8/12/2022).
"Dokumen perencanaan menunjukkan bahwa lebih dari 80% batu bara akan diproduksi tambang setiap tahun ... setelah lima tahun, dikirim ke terminal ekspor di pantai timur Inggris," tambahnya.
Sebenarnya, Inggris telah mengesahkan undang-undang yang mewajibkannya untuk membawa semua emisi gas rumah kaca ke nol bersih pada tahun 2050. Emisi gas rumah kaca dari pembakaran batu bara adalah satu-satunya penyumbang terbesar perubahan iklim.
Sebelumnya, awal tahun 2022, Ketua Komite Perubahan Iklim independen Inggris, John Gummer mengatakan proyek Woodhouse "sama sekali tidak dapat dipertahankan".
Tambang batu bara, itu sendiri berukuran sekitar 23 hektar, dibangun dengan biaya yang diperkirakan pada tahun 2019 sebesar 165 juta pound dan diusulkan untuk dioperasikan selama 50 tahun.
Dalam catatan, Inggris pernah mempekerjakan 1,2 juta orang di hampir 3.000 tambang batu bara. Tambang terakhir ditutup pada tahun 2015.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ironi RI Disuruh Matikan Batu Bara, Inggris Malah Gali Lagi