Ini Sosok Bapak Pembangunan RI yang Disebut-sebut Sri Mulyani

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
07 December 2022 15:35
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)
Foto: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai "Bapak pembangunan Indonesia". Julukan ini disampaikan melalui pidatonya dalam kegiatan Serah Terima Hibah Barang Milik Negara (BMN) Kemen PUPR Tahap 2, Rabu (7/12/2022).

"Kita sering menyampaikan Pak Bas, Bapak pembangunan Indonesia, sehingga tugas saya sebagai Menteri Keuangan jadi sedikit lebih ringan," ungkapnya dalam acara tersebut.

Menurutnya, julukan ini cocok diberikan kepada Basuki karena dedikasinya yang telah membangun berbagai infrastruktur dan fasilitas umum yang dirasakan oleh masyarakat sehingga masyarakat merasakan dampak nyata dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Karena kalau melihat angka (laporan APBN) orang biasanya nggak connect, ketika lihat jalan raya, bendungan, kampus, entah itu untuk ruang kelas, laboratorium, akses jalan, orang baru merasa APBN itu hidup dengan melihat hasilnya. Tugas Pak Bas menjembatani dan menolong untuk mengomunikasikan APBN dan keuangan secara konkret, terima kasih Pak Bas dan seluruh jajarannya," terangnya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan esensi penbangunan adalah pembangunan yang berdampak pada kesejahteraan rakyat. Di mana dalam proses pembangunan tersebut sebagian dilakukan oleh negara dan didukung oleh masyarakat dan swasta. Oleh karena itu, penggunaan uang negara perlu dipertanggungjawabkan kepada publik sebagai bentuk transparansi.

"Kalau uang negara harus dipertanggungjawabkan kepada publik melalui mekanisme APBN," terangnya.

Sebelumnya, dia mengatakan dari berbagai proses pembangunan yang sudah dilakukan sampai saat ini telah menghasilkan barang milik negara dan aset milik negara mencapai Rp 11.454 triliun. Menurutnya hal ini sebagai hasil nyata yang terlihat jelas dari pembelanjaan negara.

"Uang terlihat barangnya dan memang mudah mengomunikasikan adalah kalau belanja negara itu dalam bentuk belanja untuk menghasilkan aset atau barang milik negara yaitu membangun infrastruktur, makanya saya selalu minta kepada Pak Bas tolong bantuin kita berkomunikasi," ujarnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Minta Kementerian Lain Tiru Kementerian PUPR, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular