Lupakan China & AS, Jokowi Kini Lirik Negara Penyelamat RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyadari ekspor Indonesia ke depan akan mengalami penurunan. Dikarenakan semakin rendahnya harga komoditas internasional hingga turunnya permintaan dari mitra dagang utama Indonesia.
"Kemungkinan ekspor yang menurun," kata Jokowi dalam sidang kabinet paripurna yang disiarkan oleh akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/12/2022).
Mitra dagang utama Indonesia yang dimaksud adalah China dan Amerika Serikat (AS). Kedua negara tersebut kini tengah berjuang untuk mengatasi perlambatan ekonomi yang diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan.
"Kalau pasar-pasar besar kita, baik Tiongkok maupun Amerika permintaannya turun, demand-nya agak menurun atau drop, ya mestinya Kementerian Perdagangan bisa menggeser, mengalihkan ke negara-negara lain yang kira-kira memiliki permintaan yang sama," papar Jokowi.
"Saya lihat punya potensi besar itu India, yang enggak pernah kita rutin kita lakukan pendekatan ke sana," terangnya.
Sebelumnya, Abdurohman, Plt Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, menyatakan ada beberapa negara dengan pertumbuhan ekspor tertinggi selama 2022. Antara lain Singapura, Jepang, Korea Selatan dan India.
"Kalau lihat data ekspor, ada India, Jepang, Korea Selatan dan Singapura yang pertumbuhan ekspor lebih tinggi dari tahun lalu," ungkapnya di sela-sela acara Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED), Badung, Bali, Selasa.
Akan tetapi, untuk ke depan hanya India yang diperkirakan mampu tumbuh tinggi. Riset UOB menunjukkan ekonomi India pada 2022 bisa tumbuh 7% dan 2023 mencapai 6,5%. Sementara tiga negara lainnya alami perlambatan yang cukup signifikan.
"India kan memang tumbuhnya diprediksi paling tinggi," terangnya. Maka dari itu ketika ekonomi China memburuk, India akan menjadi negara tujuan utama ekspor nasional. Salah satunya untuk komoditas minyak kelapa sawit.
[Gambas:Video CNBC]
Di Tangan Presiden Jokowi, RI Akhirnya Mampu Taklukkan China!
(mij/mij)