
Efek WFH, MRT Jakarta Ngaku Mustahil Pasang Target Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT MRT Jakarta (Perseroda) masih belum berani pasang target penumpang yang tinggi. Jumlah penumpang yang dibidik tahun 2023 nanti adalah rata-rata 65-75 ribu per bulan.
Pasalnya, di masa pascapandemi juga masih sulit untuk pencapaian ridership tahun 2019. Di mana masih banyak pekerja kantoran yang menerapkan sistem kerja dari rumah (Work From Home/ WFH).
"Tahun depan target kami itu 65-75 ribu. Karena balik lagi di Kementerian Kesehatan mengungkapkan ada gejolak Covid lagi, itu perkantoran di Sudirman-Thamrin sudah menerapkan (WFH) 50%," kata Dirktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi, dalam Forum Jurnalis, Selasa (6/12/2022).
Rata-rata penumpang MRT pada 2019 itu mencapai 86 ribu per bulan, bahkan pernah dalam satu hari mencapai 120 ribu orang. Namun setelah Covid-19 jumlah penumpang turun drastis hingga pernah menyentuh 2.000 orang per hari.
"Kita survei ternyata penumpang MRT itu di Thamrin-Sudirman 50% dari mereka menerapkan WFH maka penumpang kita hilang separuhnya, sehingga target di 2022 ini hanya 40 ribu (per bulan)," katanya.
Rata-rata penumpang MRT sudah mencapai 71.772 per November lalu, namun target tahun depan masih cukup konservatif mengingat adanya perubahan pola bekerja.
"Kalau mengembalikan seperti 2019 saat ini hampir mustahil. Penumpangnya ada banyak bekerja di rumah, bahkan siang hari itu orang nggak ramai lagi makan siang di luar," kata Effendi.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Jalur Baru MRT 'Belah' Jakarta, Ini Rute-Rutenya