Pertamina Mulai Tawar 35% Saham Shell di Blok Masela?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Selasa, 06/12/2022 15:00 WIB
Foto: Blok Masela (Dok.Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa BUMN migas asal Malaysia yakni Petronas tidak dapat masuk ke pengelolaan Blok Masela begitu saja. Pasalnya, proses diskusi masuknya Pertamina ke Blok Masela hingga kini masih berlangsung.

Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan proses pencarian mitra Inpex Corporation di Blok Masela masih berlangsung. Paling tidak, jika Petronas ingin masuk ke dalam pengelolaan, maka Pertamina harus menyelesaikan proses akuisisi hak partisipasi Shell di Blok Masela sebesar 35%.

"Belum bisa (masuk), ini selesaikan dulu. Tahap pertama adalah Inpex dengan Pertamina. Itu dulu harus selesai dulu, gak boleh perusahaan lain masuk karena kalau proses ini sudah selesai baru perusahaan lain baru bisa dibicarakan," ungkap Tutuka ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin (5/12/2022).


Menurut dia, setelah Pertamina merampungkan proses akuisisi, maka perusahaan migas pelat merah tersebut dapat leluasa menggandeng investor lain. Termasuk Petronas yang saat ini menyatakan minat untuk masuk ke blok jumbo tersebut.

"Kalau Pertamina mau divestasi itu pokoknya urusan nanti, sekarang harus ambil 35% itu tawaran Pertamina oke gak shell nya itu, itu masalah ya intinya adalah harga, valuenya," kata dia.

Sebelumnya, kemampuan Pertamina untuk menggantikan Shell di proyek Lapangan Abadi Blok Masela sempat diragukan. Pasalnya, jika Pertamina didorong masuk ke proyek gas raksasa ini, Pertamina harus menggelontorkan dana senilai US$ 6 miliar atau Rp 89,16 triliun (kurs Rp 14.864/US$).

Dana tersebut untuk mengakuisisi hak partisipasi (Participating Interest/PI) sebesar 35% Shell di blok jumbo yang saat ini dioperatori oleh perusahaan Jepang Inpex. Besaran biaya tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto.

Menurut Sugeng dengan masuknya Blok Rokan ke tangan Pertamina, perusahaan migas pelat merah ini sebenarnya sudah cukup menanggung beban yang luar biasa. Apalagi jika harus ditambah dengan mengelola Blok Masela.

Sugeng mengatakan masuknya Pertamina ke Blok Masela bisa saja terjadi, namun Pertamina setidaknya harus mengucurkan dana sekitar US$ 6 miliar untuk mengakuisisi PI sebesar 35% Shell. Angka tersebut muncul jika nantinya investasi pengembangan Blok Masela secara keseluruhan memakan biaya US$ 19 miliar.

"35% dari US$ 19 miliar bisa dihitung berapa. Kurang lebih membutuhkan US$ 6 miliar. Sedangkan hari ini untuk Rokan saja Pertamina masih cukup megap-megap dengan working capital dia masih harus melakukan pengeboran dan sebagainya," kata dia ditemui di JCC Senayan, Kamis (28/7/2022).

Dia sebenarnya senang-senang saja jika Blok Masela nantinya bisa dikelola oleh pihak nasional. Namun demikian, ia juga mengingatkan bahwa negara ini harus bersikap realistis.

"Kita masih tetap butuh Foreign Direct Investment (FDI). Maka kita juga menawarkan kepada investor-investor di bidang migas untuk menggantikan posisinya Shell. Karena penting, mereka membawa yang ke sini," ujarnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina NRE Akuisisi 20% Saham Perusahaan EBT Filipina