
Gara-gara Ini, Pengusaha Bakal 'Mager' Investasi Tahun Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan suku bunga secara agresif akan menghasilkan fenomena gelembung aset yang menghantui perekonomian tahun depan. Dampaknya, orang jadi enggan berinvestasi di dunia usaha melainkan lebih memilih berinvestasi di pasar uang.
Demikian disampaikan Ekonom Senior Indef Aviliani dalam Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2023 "Mengelola Ketidakpastian Ekonomi di Tahun Politik", Senin (5/12/2022).
"Asset bubble, dengan adanya bunga yang semakin tinggi orang jadi malas investasi, akhirnya investasinya di pasar uang tidak pada aset yang berbasis penciptaan tenaga kerja," paparnya.
Seperti diketahui, saat ini negara maju tengah menaikkan suku bunga acuan secara agresif, mulai dari Amerika Serikat, diikuti Inggris, hingga Eropa.
Merespon hal tersebut, negara berkembang mau tak mau ikut akan kebijakan negara tersebut demi mengamankan aliran modal agar tidak keluar dan nilai tukar.
Namun, menurut Aviliani kenaikan suku bunga yang dilakukan Indonesia sudah cukup, hanya kondisi ini perlu dihadapi dengan mendorong sinergi dari kebijakan fiskal.
"Menurut saya tidak lagi suku bunga dinaikkan tapi lebih ke fiskal, bagaimana DHE itu bisa masuk ke Indonesia," katanya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Benarkah China 'Mencengkeram' Indonesia?