Internasional

Inflasi Buat Goyang Satu Negara, Ribuan Orang Protes Presiden

News - sef, CNBC Indonesia
06 December 2022 12:10
ULAANBAATAR, MONGOLIA - DECEMBER 05: Citizens protest against the state of the economy and the allegations about government corruption in the capital Ulaanbaatar, Mongolia on December 05, 2022. The protestors gathered at Sukhbaatar Square demanded solutions for the economy and unemployment problems. A clash broke out between protestors and the police as protestors besieged the government buildings. (Photo by Erdenechimeg Batbold/Anadolu Agency via Getty Images) Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency

Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan orang melakukan protes di ibu kota Mongolia, Ulaanbaatar, Senin waktu setempat. Mereka memprotes inflasi yang menggila di negara itu, melonjak 15,2%.

Harga naik pasca serangan Rusia ke Ukraina. Ini menimbulkan rasa frustasi ke ekonomi negara tersebut.

Mengutip AFP, pengunjuk rasa berbaris di depan Ikh Tenger, kediaman resmi presiden dan perdana menteri (PM). Namun mereka dihentikan barikade polisi.

Mereka meneriakkan slogan-slogan "keadilan". Menuntut juga pejabat korup diadili dan parlemen dibubarkan.

"Bantu kami, negara kami sedang runtuh," bunyi tulisan salah satu pengunjuk rasa, dikutip Selasa (6/12/2022).

Seorang pengunjuk rasa Enkh Amidral, mengatakan ingin pemerintah "menghukum para pencuri". Saat ini katanya pemerintah tak melakukan apa-apa dan membuat kaum muda marah.

"Mereka sepertinya lupa apa yang mereka janjikan kepada kami. Mereka menjanjikan kami kehidupan yang lebih baik. Mereka seharusnya membuat segalanya lebih baik," kata seorang pendemo lain bernama Bayarmaa.

"Tapi mereka tidak melakukan apa-apa. Mengambil uang kami, mengisi perut mereka sendiri," tambahnya.

Polisi sendiri meminta massa membubarkan diri Senin pukul 09.00 malam waktu setempat. Ketegangan dan baku hantam sempat terjadi antara petugas dengan demonstrans.

Skandal Batu Bara

Salah satu pemicu demo juga adalah skandal batu bara. Ini dipicu klaim whistleblower yang mengungkap "faksi batu bara" di parlemen.

Ini mengacu anggota lembaga negara itu yang memiliki hubungan dengan industri. Mereka diyakini mencuri kekayaan alam itu senilai miliaran dolar.

Pada pertengahan November, otoritas antikorupsi Mongolia mengumumkan bahwa lebih dari 30 pejabat, termasuk CEO perusahaan tambang batu bara milik negara Erdenes Tavan Tolgoi, sedang diselidiki. Semuanya atas tuduhan penggelapan.

Perusahaan tersebut diketahui menangani 7,5 miliar ton batu bara kokas, bahan penting dalam proses pembuatan baja. Ini mewakili komponen kunci dalam pendapatan anggaran negara Mongolia.

Anggota parlemen yang diduga terlibat diyakini telah memanfaatkan kepemilikan mereka atas tambang batu bara untuk mendapatkan keuntungan ilegal. Termasuk dengan menggunakan perusahaan transportasi yang memindahkan bahan bakar fosil melintasi perbatasan ke China.

"6,4 juta ton batu bara tidak didaftarkan oleh petugas bea cukai Mongolia tetapi dicatat oleh bea cukai China, sejak 2013," kata Dorjhand Togmid, seorang anggota parlemen, dalam konferensi pers di parlemen pada November.

Pelapor juga menuduh bahwa petugas bea cukai yang korup tidak mendaftarkan truk bermuatan batu bara sebagai barang impor. Melainkan sebagai kendaraan penumpang biasa, ketika mereka melintasi perbatasan ke China.

Pertambangan merupakan seperempat dari produk domestik bruto (PDB) Mongolia. Mongolia mengirimkan 86% ekspornya ke China, dengan batu bara menyumbang lebih dari setengah totalnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Barang Mahal Semua, Staf Bandara Prancis Mogok Kerja


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading