Internasional

Astaga! Korea Utara Kesal, Tembakkan 130 Peluru Artileri

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
05 December 2022 21:00
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) sedang memeriksa rudal balistik antarbenua Hwasong-17 di Bandara Internasional Pyongyang di Pyongyang, Korea Utara, Jumat (18/11/2022). Pemerintah Korea Utara melakukan uji coba rudal balis balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 yang merupakan rudal terbesar yang dipunyai Korea Utara yang memiliki senjata nuklir, dan merupakan ICBM berbahan bakar cair terbesar di dunia. Rudal yang diluncurkan pada Jumat terbang hampir 1.000 kilometer (621 mil) selama sekitar 69 menit dan mencapai ketinggian maksimum 6.041 kilometer. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Foto: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) sedang memeriksa rudal balistik antarbenua Hwasong-17 di Bandara Internasional Pyongyang di Pyongyang, Korea Utara, Jumat (18/11/2022). (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara dilaporkan menembakkan sekitar 130 peluru artileri. Negara tetangganya, Korea Selatan memberi peringatan keras atas tindakan tersebut.

Tembakan tersebut diarahkan ke 'zona penyangga' maritim di bagian utara Garis Batas Utara (NLL). Wilayah tersebut merupakan perbatasan laut de facto yang masuk dalam perjanjian militer kedua negara pada 19 September 2018.

The Joint Chiefs of Staff (JCS/ Kepala Staf Gabungan) menyebutkan pihaknya mendeteksi adanya tembakan artileri dari Kabupaten Kumgang di Provinsi Kangwon dan Tanjung Jangsan di Provinsi Hwanghae Selatan. Mereka juga menduga tembakan melibatkan beberapa peluncur roket.

JCS juga memberi peringatan beberapa kali jika hal tersebut melanggar perjanjian militer. Korea Utara juga diminta menghentikan provokasi.

"Penembakan artileri ke zona penyangga maritim timur dan barat jelas merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan militer 19 September dan kami sangat mendesak Korut segera menghentikannya," ungkap JCS, dikutip dari Yonhap News Agency, Senin (5/12/2022).

Serangan itu juga terjadi saat Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) melakukan latihan tembakan. JCS mengatakan militer Korsel sedang melacak dan memantau gerakan Korut terkait kerja sama dengan AS.

Korea Utara kemudian mengonfirmasi kejadian itu. Penembakan itu sebagai tanggapan atas latihan yang dilakukan oleh Korea Selatan.

"Antara pukul 08:30 dan 15:50, kami mengamati lusinan proyektil, kemungkinan diluncurkan dari beberapa peluncur roket dan ditembakkan ke arah tenggara dari kabupaten Cheorwon di wilayah Selatan Provinsi Gangwon," jelas juru bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea.

"Perintah darurat dikeluarkan untuk pasukan di perbatasan untuk memantau gerakan musuh dan mempersiapkan serangan balik yang cepat. Selain itu, pasukan di perbatasan timur dan barat diperintahkan untuk membalas tembakan sekitar 130 peluru artileri laut".


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Panas, Korea Utara Lagi-lagi Tembakkan Rudal Balistik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular