Wamen BUMN Wanti-Wanti Pertamina Cs Ngerem Utang di 2023
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mewanti-wanti agar BUMN, khususnya sektor energi, tidak menambah catatan utang lebih banyak lagi di tahun 2023. Pemerintah pun berharap di tahun depan, belanja modal (Capital Expenditure/ Capex) bisa lebih terdiversifikasi.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyebutkan pihaknya mengharapkan BUMN tidak melakukan ekspansi utang yang signifikan pada tahun depan, seiring dengan perkiraan peningkatan bunga.
"Dari sisi utang usaha kita harapkan mereka (BUMN) tidak melakukan ekspansi utang usaha yang signifikan. Ini konsisten dengan kondisi tahun 2023 yang kita perkirakan tingkat bunga 2023 mungkin masih akan mengalami tingkat yang sama tingginya dengan tahun 2022 ini," ungkapnya kepada CNBC Indonesia dalam Energy Corner, Senin (5/11/2022).
Pahala mengatakan, Kementerian lebih mendorong agar BUMN melakukan diversifikasi belanja modal, terutama di pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Dengan demikian, diharapkan ini bisa meningkatkan kontribusi pendapatan dari sektor EBT.
"Kita harapkan kepada BUMN sektor energi tadi bagaimana mereka memang melakukan capex, khususnya di sektor-sektor untuk bisa melakukan diversifikasi, sehingga komposisi pendapatan mereka insya Allah di tahun 2023 itu lebih tinggi lagi yang berasal dari sektor yang basis energi baru dan terbarukan," ucapnya.
Untuk itu, Pahala memberikan contoh seperti PT Pertamina (Persero) untuk bisa melakukan ekspansi pada Subholding EBT. Selain itu, Pertamina juga bisa melakukan pengembangan pada wilayah kerja geothermal/panas bumi (WKP) yang sudah dimiliki.
"Contohnya Pertamina, kita harapkan kepada mereka untuk melakukan ekspansi pada subholding energi baru terbarukan. Melakukan pengembangan dari WK geothermal yang dimiliki karena sebetulnya cukup banyak WK atau wilayah kerja yang sudah dimiliki masih memiliki potensi untuk bisa menghasilkan energi yang lebih tinggi lagi," ungkapnya.
Kemudian, Pahala menunjuk beberapa BUMN lainnya untuk bisa turut melakukan pengembangan pada sektor EBT.
Pahala mengungkapkan pengembangan EBT tidak hanya dilakukan di sektor kelistrikan, namun juga dilakukan pada sektor lainnya, termasuk biomassa dan biofuel.
(wia)