Dear Erdogan! Inflasi Turki Turun, Pertama Sejak 2021
Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Turki dalam kondisi tak stabil dengan inflasi meroket, utang menggunung, dan kurs mata uang terjun bebas. Ini membuat sistem keuangan negeri berpenduduk mayoritas muslim di Eropa ini berada di ambang krisis ekonomi.
Namun setelah meninggi pada periode Oktober 2022 yakni 85,51% year-on-year (yoy), inflasi Turki sedikit melambat pada November. Hal ini terjadi untuk pertama kalinya sejak Mei 2021.
Menurut data resmi statistik negara TUIK Senin (5/12/2022), inflasi Turki melambat menjadi 84,39% pada November 2022. Inflasi Turki terus meningkat sejak mencapai level terendah 16,6% pada Mei 2021.
Ekonom independen mengatakan angkanya lebih dari dua kali lipat. Menurut sebuah studi bulanan terkemuka yang dirilis oleh ekonom independen dari lembaga penelitian ENAG Turki, tingkat tahunan kenaikan harga konsumen bulan lalu mencapai 170,70%.
Sementara pada akhir pekan kemarin, Presiden Recep Tayyip Erdogan memperkirakan bahwa kenaikan harga konsumen akan segera melambat. "Kita akan segera menyaksikan penurunan inflasi yang cepat dan kita akan melihat bersama bahwa skenario kotor yang dibangun di atas masalah ini akan dirobek dan dibuang," katanya, mengutip AFP.
Pemerintah Erdogan menyalahkan inflasi terjadi akibat beberapa faktor luar. Salah satunya lonjakan harga pangan dan energi global yang disebabkan oleh serangan Rusia ke Ukraina.
(sef/sef)