
Semeru Erupsi, Jepang Pantau Kemungkinan Tsunami dari RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Gunung Berapi Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengeluarkan asap tebal dini hari tadi, Minggu (4/12/11). Erupsi ini terpantau oleh Pos Pengamatan Gunung Semeru Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 4 Desember 2022, pukul 02.46 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1500 m di atas puncak (± 5176 m di atas permukaan laut)," dilansir dari laman resmi MAGMA Indonesia Kementerian ESDM, Minggu (4/12/2022).
Merespon hal tersebut, Lembaga penyiaran publik NHK melaporkan, lembaga Badan Meteorologi Jepang tengah melakukan pemantau kemungkinan risiko tsunami dari gunung berapi Indonesia.
Letusan Gunung Semeru terjadi sekitar pukul 11:18 waktu Jepang (0218 GMT). Melansir NHK, melalui pernyataannya, Badan Meteorologi Jepang mengungkapkan kemungkinan tsunami mencapai Prefektur Okinawa paling cepat pukul 0530 GMT.
Sebelumnya, PVMBG Kementerian ESDM menginformasi bahwa kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi Gunung Semeru tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Masyarakat diminta untuk terus waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jepang Bantah Ancaman Tsunami karena Gunung Semeru