4 Negara Ini Bakal Resesi di 2023, Indonesia Aman?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Minggu, 04/12/2022 06:40 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023, 1 Des 2022 (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian dunia pada tahun depan dibayangi oleh ketidakpastian. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani kerap kali menggambarkan ekonomi tahun depan 'gelap',

Ekonomi yang gelap di tahun depan tak lepas dari ancaman tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang tidak bisa dipastikan kapan akan berhenti.

Rusia dan Ukraina sebagai pemasok terbesar energi dan pangan membuat tingkat inflasi di banyak negara meningkat. Sehingga dalam meredam inflasi tersebut, membuat bank sentral di banyak negara harus mengetatkan kebijakan moneter dengan menaikan suku bunga acuan.


Menteri Keuangan Sri Mulyani di beberapa kesempatan selalu menyampaikan, bahwa hampir semua negara di dunia mengalami risiko kemunduran ekonomi.

Beberapa negara, dipastikan mengalami resesi ekonomi, di antaranya Amerika Serikat, Eropa, Inggris, dan China.

"Resesi bukannya tidak mungkin terjadi di Amerika Serikat. Pada 2022 dan 2023, Eropa juga kemungkinan terjadi resesi," kata Sri Mulyani dalam beberapa kesempatan, dikutip Minggu (4/12/2022).

China yang masih menjunjung kebijakan zero Covid-19 juga dipastikan akan mengalami perlambatan ekonomi.

Sebuah laporan yang dirilis oleh Bank Dunia pada Oktober 2022, menjelaskan 86% ekonomi China berasal dari 23 negara kawasan ini diproyeksikan ekonominya hanya tumbuh 2,8% tahun ini.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi China tersebut menurun signifikan dari perkiraan sebelumnya yang berada di angka 5%.

Bank Dunia meramal perekonomian global akan menyusut hingga 1,9% poin menjadi 0,5% pada 2023. Ini adalah proyeksi dalam skenario terburuk. Kemudian, pada 2024, ekonomi dunia akan kembali menurun 1% menjadi 2,0%.

Kendati demikian, Sri Mulyani juga mengungkapkan ada negara-negara yang terbilang cukup baik ekonominya dan kuat dari guncangan resesi. Indonesia, katanya, termasuk salah satunya.

"Emerging countries, seperti India, Indonesia dan Brazil, Meksiko relatif dalam situasi cukup baik," kata Sri Mulyani, dikutip Minggu (4/12/2022).

Dari data IMF, India diperkirakan akan tumbuh 6,8% tahun ini dan 6,1% tahun depan. Sementara itu, IMF memperkirakan Indonesia tumbuh 5,3% tahun ini dan 5% pada 2023.

Meski begitu, negara-negara itu tetap berisiko terkena efek samping resesi dari negara-negara maju. Sri Mulyani juga turut mewaspadai kondisi eksternal meski Indonesia diprediksi masih tumbuh kisaran 5% pada 2022 dan 2023.

Risiko resesi disebabkan oleh kenaikan cost of fund dan potensi default di banyak negara yang sudah memiliki rasio utang sangat tinggi. Harga komoditas yang tinggi kemudian menyebabkan inflasi melonjak.

"Seberapa banyak negara masuk krisis default yang kemudian muncul juga dalam kondisi ekonomi? Ini kondisi makin rumit. Jadi global economy semakin kompleks," imbuhnya.


(cap/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Berkat Ini Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Kalahkan Singapura-Malaysia