
Rusia Kumpulkan 2 Lusin Bomber, Gempur Ukraina Besar-Besaran?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia disebut tengah mengumpulkan bomber untuk melakukan serangan besar-besaran. Citra satelit Maxar Technologies, berbasis di Amerika Serikat (AS), menunjukkan penumpukan besar-besaran pesawat Rusia di bandara Engels-2, 700 km dari perbatasan Ukraina.
Pesawat ini mencakup hampir dua lusin pembom Tu-95 dan Tu-160 jarak jauh. Dua dari pesawat pengiriman rudal jelajah andalan Rusia.
Para ahli berpendapat, jumlah pesawat di landasan yang tidak biasa, bisa mengindikasikan serangan yang mengancam. Hal ini setidaknya dikatakan analis militer Arda Mevlutoğlu kepada media Jerman, Spiegel.
"Jumlah pembom yang luar biasa tinggi di landasan merupakan indikasi peningkatan operasi, jika bukan serangan skala besar yang akan segera terjadi," katanya dimuat The Mirror, Jumat (12/11/2022).
Di samping pesawat pengebom jarak jauh, terdapat sejumlah kapal tanker bahan bakar dan kotak amunisi. Ada juga sejumlah wheel loader yang digunakan untuk mengangkut rudal jelajah X-55 dan X-101, yang memiliki jangkauan 2.500 km dan mampu membawa hulu ledak nuklir.
Perang Rusia dan Ukraina sudah terjadi sejak 24 Februari. Hingga kini, PBB menulis 6.000 lebih warga sipil tewas karena konflik.
Kekhawatiran akan serangan besar-besaran baru Rusia terjadi sejak beberapa laporan menyebut kekalahan pasukan Presiden Vladimir Putin. Analisis Royal United Services Institute (RUSI) mengeklaim bahwa pasukan Rusia telah tertipu dan membuang-buang amunisi untuk target palsu.
Hal sama juga dimuat Sky News Australia. Ini terjadi saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan negara itu akan menghadapi ancaman serangan rudal lebih lanjut, setelah infrastruktur listrik dibombardir Kremlin pekan lalu.
Perlu diketahui serangan Rusia telah membuat warga Ukraina mengalami pemadaman listrik paling akut sejak perang berlangsung. Warga juga dilaporkan kekurangan air minum.
"Kami memahami bahwa para teroris sedang merencanakan serangan baru. Kami mengetahui fakta ini," kata Zelensky dalam pidato malamnya Minggu.
"Dan selama mereka memiliki misil, sayangnya, mereka tidak akan tenang," tegasnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ukraina Di Ujung Tanduk, Kota Hilang Hingga Bantuan Tertahan