Menteri ESDM Bongkar Alasan Shell Cabut dari Blok Raksasa RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan alasan Shell hengkang dari proyek raksasa gas abadi, Blok Masela. Hal tersebut terjadi karena perusahaan asal Belanda tersebut mulai fokus pada pengembangan proyek energi baru dan terbarukan (EBT).
Menurut Arifin pemerintah sendiri terus melakukan pencarian investor pengganti Shell di Blok Masela. Shell sendiri diketahui memiliki 35% hak partisipasi di Blok Masela, sedangkan sisanya 65% dipegang oleh Inpex Corporation. "Shell keluar karena mau masuk renewable energy. Sampai saat ini belum ada pengganti. Kita sudah keliling, udah roadshow," kata Arifin di kantor Kementerian ESDM, Jumat (2/12/2022).
Meski begitu, saat ini perusahaan migas pelat merah yakni PT Pertamina dan Petronas berencana untuk masuk ke dalam pengelolaan Blok Masela. Bahkan pertamina telah melakukan proses uji tuntas atau due diligence terkait rencananya tersebut masuk ke Blok Masela.
"Mudah mudahan kita bisa conclude. Jadi harus ada fleksibilitas di sini. Sejauh ini pemerintah mendukung," kata dia.
Pemerintah Jepang sebelumnya juga mendukung penuh kelanjutan pengembangan proyek Lapangan Abadi Blok Masela di Indonesia. Terutama melalui Inpex Corporation yang tengah menjalin kerja sama dengan perusahaan migas pelat merah dalam negeri yakni Pertamina.
Director-General, Natural Resources and Fuel Department Agency for Natural Resources and Energy (ANRE) Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) JAPAN Yuki Sadamitsu mengatakan bahwa proyek Lapangan Abadi Blok Masela merupakan proyek simbolis. Dimana Inpex selaku perusahaan asal Jepang juga berkontribusi dalam ketahanan energi di kedua negara.
"Bersama Pertamina dengan mempromosikan proyek Abadi. Pemerintah Jepang akan terus mendukung proyek Abadi sebagai simbol kuatnya hubungan bilateral dan kerja sama antara Jepang dan Indonesia," ujarnya dalam acara International Convention and Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2022 di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/11/2022).
Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah Indonesia dapat mendukung konsorsium Jepang-Indonesia ini dalam pengembangan Blok Masela. "Saya ingin mengakhiri pesan ini, dengan menekankan bahwa konvensi ini akan berkontribusi pada realisasi ketahanan energi dan emisi nol bersih," kata dia.
(pgr/pgr)