
Singgung NATO, Ini Alasan Rusia Latihan Militer dengan China

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuding NATO mengobarkan ketegangan di dekat China dengan cara yang dapat menimbulkan risiko bagi Rusia.
"Laut China Selatan sekarang menjadi salah satu wilayah di mana NATO tidak menolak, seperti yang pernah mereka lakukan di Ukraina, untuk meningkatkan ketegangan," kata Lavrov, dikutip Reuters, Juamt (2/12/022).
"Kami tahu betapa seriusnya China menanggapi provokasi semacam itu, belum lagi Taiwan dan Selat Taiwan, dan kami memahami bahwa permainan NATO di wilayah ini membawa ancaman dan risiko bagi Federasi Rusia. Sebagai wilayah China, itu dekat dengan pantai kami dan laut kami," katanya.
Lavrov mengatakan itu sebabnya Rusia mengembangkan kerja sama militer dengan China dan melakukan latihan bersama.
"Fakta bahwa anggota NATO di bawah kepemimpinan Amerika Serikat sedang mencoba untuk menciptakan situasi eksplosif di sana, setelah Eropa, dipahami dengan baik oleh semua orang," tuturnya.
Lavrov tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya, tetapi menyinggung pembentukan aliansi AUKUS antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.
Dia juga menuduh NATO mencoba menyeret India ke dalam apa yang dia sebut sebagai aliansi anti-Rusia dan anti-China pada saat dia mengatakan bahwa Barat sedang berusaha untuk menekan pengaruh Rusia.
Terkait dengan pernyataan Lavrov tersebut, Duta Besar India untuk PBB Ruchira Kamboj menegaskan India adalah negara yang berdiri tegak dan bangga dengan caranya sendiri."
"Dalam perjalanan konflik di Ukraina, kami sangat jelas dan konsisten sejak awal. Kami telah berbicara dalam satu suara bahwa kami mendukung perdamaian," ujarnya.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tetangga RI 'Nekat' Bangun Fasilitas Raksasa di LCS, Siaga Lawan China
