Internasional

NATO Cs Khawatir Militer China & Rusia Gabungkan Kekuatan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
01 December 2022 11:15
Tentara menghadiri latihan militer strategis Vostok-2022
Foto: Tentara menghadiri latihan militer strategis Vostok-2022" (Timur 2022) di Moskow, Rusia, Kamis (1/9/2022). Latihan militer gabungan itu diikuti oleh negara-negara yang bersahabat dengan Rusia seperti China, Belarusia, India, Mongolia dan Suriah. Lebih dari 50.000 tentara dan lebih dari 5.000 unit peralatan militer, termasuk 140 pesawat dan 60 kapal, dilibatkan dalam latihan tersebut. (Photo by Russian Defense Ministry / Handout/Anadolu Agency via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyebut sekutu NATO prihatin dengan pengembangan militer China yang cepat dan tak transparan serta kerja samanya dengan Rusia. Ia juga membahas cara-cara konkret untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh Beijing.

"Anggota aliansi kami tetap prihatin dengan kebijakan pemaksaan RRC (Republik Rakyat China), dengan penggunaan disinformasi, dengan pembangunan militernya yang cepat dan tidak transparan, termasuk kerja samanya dengan Rusia," kata Blinken dalam konferensi pers, dikutip Reuters, Kamis (1/12/2022).

"Tetapi kami juga tetap berkomitmen untuk mempertahankan dialog yang konstruktif dengan China di manapun kami bisa dan kami menyambut peluang untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan bersama," tambahnya.

Pernyataan Blinken muncul setelah Moskow mengatakan pesawat tempur strategis Rusia dan China, termasuk pesawat pengebom jarak jauh Tupolev-95 "Bear", melakukan patroli bersama di atas Laut Jepang dan Laut China Timur.

Sekutu AS, Korea Selatan (Korsel), mengatakan telah melacak jet tempur sebagai dua jet tempur China dan enam pesawat tempur Rusia memasuki zona pertahanan udaranya.

Mereka juga datang setelah laporan Pentagon mengatakan China kemungkinan akan memiliki persediaan 1.500 hulu ledak nuklir pada tahun 2035 dengan kecepatan penumpukan nuklirnya saat ini Data ini meningkatkan kekhawatiran AS tentang niat Beijing untuk memperluas persenjataannya.

China dan Rusia membuat khawatir AS dan sekutunya dengan mengumumkan kemitraan strategis "tanpa batas" dengan Rusia pada Februari, hanya beberapa hari sebelum pasukan Rusia menyerang Ukraina.

Korsel dan tetangganya Jepang sejak itu mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan NATO, menghadiri KTT NATO Juni sebagai pengamat dan perusahaan Korsel mengirimkan persenjataan ke tetangga Rusia dan anggota NATO Polandia tahun ini.

Blinken mengatakan bahwa sementara NATO terus fokus pada mempertahankan dukungan terpadu untuk Ukraina, anggota juga ingin meningkatkan ketahanan aliansi dengan mempertimbangkan tantangan baru, termasuk yang ditimbulkan oleh China.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Temukan Buku Panduan Perang Standar AS, Ini Isinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular