Internasional

Di Atas Ekspektasi! Ekonomi AS Tumbuh 2,9%, Bye Resesi?

luc, CNBC Indonesia
01 December 2022 06:30
WASHINGTON, DC - MAY 12: Flags at the base of the Washington Monument fly at half staff as the United States nears the 1 millionth death attributed to COVID May 12, 2022 in Washington, DC. U.S. President ordered flags to fly at half-mast through next Monday and said the nation must stay resolved to fight the virus that has “forever changed” the country. (Photo by Win McNamee/Getty Images)
Foto: Bendera Amerika Serikat (Photo by Win McNamee/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Amerika Serikat melaju di atas ekspektasi pada kuartal III-2022 dengan mencetak pertumbuhan sebesar 2,9% pada tingkat tahunan.

Berdasarkan data yang dirilis Rabu (30/11/2022), hasil tersebut naik dari pembacaan awal pemerintah pada Oktober yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi 2,6%, dan lebih baik dari perkiraan Refinitiv sebesar 2,7%.

Hasil itu menjadi angin segar setelah pada dua kuartal sebelumnya AS mencatatkan kontraksi sebesar 1,6% dan 0,6%.

Mengutip CNN International, Pertumbuhan yang lebih baik dari perkiraan itu didorong oleh belanja konsumen yang meningkat lebih dari perkiraan pemerintah sebelumnya, sementara nilai impor direvisi turun.

Hasil itu tidak serta merta menghilangkan perkiraan risiko resesi pada tahun depan dari para ekonom. Namun, setidaknya menunjukkan ketangguhan ekonomi AS di tengah agresivitas Federal Reserve yang terus menaikkan suku bunga pada tahun ini.

Sementara itu, salah satu hambatan terbesar pada pertumbuhan ekonomi adalah mundurnya pengeluaran untuk pembangunan rumah akibat tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Laporan PDB menunjukkan bahwa investasi dalam pembangunan perumahan memangkas 1,4 poin persentase dari keseluruhan pertumbuhan.

"Kenaikan suku bunga Federal Reserve sampai saat ini sebagian besar baru saja mengirim sektor perumahan ke dalam resesi di mana perekonomian lainnya terus berjalan cukup lancar," kata Christopher Rupkey, kepala ekonom untuk firma riset pasar Fwdbonds.

Laporan tersebut memberikan lampu hijau bagi The Fed untuk tetap agresif dalam menaikkan suku bunga, kata Rupkey.

"Belanja konsumen dan investasi bisnis dalam peralatan terlihat bagus meskipun Federal Reserve menaikkan suku bunga 3,75 poin persentase lebih tinggi tahun ini," katanya.

"Jika Fed mencoba memperlambat ekonomi dengan mengerem, mereka belum melakukannya dengan cukup."


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi AS Masih Ngeri, The Fed Sinyal Naik Suku Bunga Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular