
Ibu Negara Ukraina Ungkap Kejamnya Rusia, Sebut Putin Monster

Jakarta, CNBC Indonesia - Ibu negara Ukraina, Olena Zelenska, berbicara soal kejamnya perang Rusia ke Ukraina. Istri Presiden Volodymyr Zelensky, mendesak pembentukan pengadilan internasional khusus untuk menuntut Kremlin atas agresi terhadap bangsanya.
Hal ini diutarakannya dalam wawancara dengan media, Sky News, disela-sela kunjungan ke Inggris. Ia pun meminta kerajaan itu menjadi pemimpin dari laporan tersebut.
Zelenska juga mengungkapkan bagaimana kekerasan seksual dijadikan senjata oleh Rusia. Zelenska mengklaim gadis termuda yang diperkosa oleh Rusia berusia empat tahun sedangkan korban tertua 85 tahun.
"Tentu saja, sampai keadilan ditegakkan, kami tidak akan merasa aman," ujar Zelenska, dikutip Rabu (30/11/2022).
"Saya belum memiliki kesempatan untuk berdiskusi dengan perdana menteri tetapi saya harap saya akan melakukannya ... Jadi saya memiliki kesempatan untuk melakukan itu dan saya tahu bahwa perdana menteri mendiskusikannya dengan presiden Ukraina," tambahnya.
Namun, Zelenska mengakui akan menjadi pertempuran berat untuk menyeret Rusia. Pengadilan Kriminal Internasional, tambahnya, hanya menghukum dua orang karena pemerkosaan dalam 20 tahun terakhir di mana keadilan sangat sulit diraih.
"Jika negara Ukraina dan para korban berjuang untuk keadilan bersama, kita akan mengelola kasus bersama," katanya lagi.
Di kesempatan yang sama, ia juga menyebut Putin sebagai monster. Hal itu dikatakannya saat ditanya apakah Presiden Putin memiliki hati nurani atau hanya monster.
"Yang kedua," tegasnya.
"Saya pikir ini bukan hanya satu orang seperti Putin, kita berbicara tentang Putin yang secara kolektif ... kami pikir dan saya pikir, seluruh 'kolektif Putin' harus dihukum," katanya.
Ia sendiri juga menggambarkan bagaimana perang di Ukraina berdampak pada keluarganya sendiri. Zelenska menyebut ini mempengaruhi kedua anaknya.
"Yah, kami banyak berbicara tentang anak-anak kami. Kadang-kadang saya merasa mereka beradaptasi lebih cepat daripada orang dewasa. Mereka jauh lebih berani daripada orang dewasa," jelasnya.
"Volodymyr Zelensky dan saya berusaha bersikap sedemikian rupa sehingga mereka tidak mengkhawatirkan kami dan tahu bahwa semuanya baik-baik saja," tambahnya.
"Saya merasa kami melakukan hal yang benar. Tugas saya adalah menjaga mereka tetap aman. Sayangnya, saat kita berbicara, ada sirene serangan udara di Kyiv. Saat ini, anak saya dijemput dari sekolah dan dibawa pulang. Dan sekarang saya khawatir apakah dia [anak saya] akan pulang dengan selamat," katanya lagi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Kirim Wanita Cantik Ini Rayu AS "Hajar" Rusia