Ban Lengan 'One Love', FIFA & 7 Negara Tegang di Piala Dunia

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
27 November 2022 09:00
Suasana pembeli memilih jersey timnas sepak bola peserta World Cup 2022 Qatar di salah satu kios di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (22/11/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Suasana pembeli memilih jersey timnas sepak bola peserta World Cup 2022 Qatar di salah satu kios di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (22/11/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden FIFA Gianni Infantino meminta kepada negara-negara peserta untuk fokus pada penyelenggaraan Piala Dunia 2022. Tetapi permintaan itu tidak berjalan mulus karena FIFA juga berselisih dengan tujuh negara Eropa. Hal itu karena adanya ancaman sanksi bagi setiap pemain yang mengenakan ban lengan "OneLove" selama pertandingan.

Ban lengan "OneLove" - yang menampilkan garis hati bergaris dalam berbagai warna - dimaksudkan untuk dikenakan oleh kapten dari Inggris, Belanda, Belgia, Denmark, Jerman, Swiss, dan Wales di Piala Dunia.

Tetapi beberapa jam sebelum kapten Inggris Harry Kane dijadwalkan mengenakan ban kapten melawan Iran pada hari Senin, FIFA mengatakan setiap pemain yang mengenakan ban lengan akan menerima kartu kuning. Peraturan FIFA menyatakan bahwa kapten tim harus mengenakan ban lengan yang disediakan.

Ketika pemain seperti Kane tidak mengenakan ban kapten, Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib masih bersikukuh melakukannya saat dia berbicara dengan Infantino pada pertandingan Piala Dunia antara Belgia dan Kanada pada hari Rabu lalu.

Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser juga mengenakan ban kapten Pelangi kala berbicara dengan Infantino saat menyaksikan negaranya kalah 2-1 melawan Jepang.

Dalam pernyataan bersama, tujuh federasi Eropa mengatakan mereka meminta kapten mereka untuk tidak mengenakan ban lengan "OneLove" karena mereka tidak dapat "menempatkan pemain pada posisi di mana mereka dapat menghadapi sanksi olahraga termasuk kartu kuning."

Sikap itu diperkuat oleh Jakob Jensen, CEO FA Denmark, yang mengatakan kepada CNN Connect the World minggu ini bahwa "bukan tanggung jawab para pemain untuk membahas hak asasi manusia di Qatar, atau untuk membahas keputusan FIFA."

"Para pemain sepak bola yang fantastis di tim kami, mereka telah memimpikan Piala Dunia sejak mereka masih kecil," kata Jensen.

"Kami tidak ingin mengeluarkan mereka dari lapangan. Kami ingin pertandingan dimenangkan di lapangan, bukan di belakang meja. Jadi itu sebabnya kami memilih untuk melakukan ini.

Jika pemain menerima dua kartu kuning dalam dua pertandingan berbeda, mereka secara otomatis diskors dari pertandingan berikutnya di Piala Dunia, sementara dua kartu kuning dalam pertandingan yang sama akan membuat mereka dikeluarkan dari lapangan.

Para pemain Jerman sempat menutup mulut mereka dengan tangan menjelang pertandingan melawan Jepang, menandakan bahwa FIFA telah mencegah mereka menggunakan suara mereka untuk berbicara tentang isu-isu tertentu di Piala Dunia.

Sebagian warga net menilai ini menjadi biang kekalahan Jerman karena para pemain tidak fokus pada sepak bola di lapangan, melainkan lebih vokal pada kampanye yang seharusnya bukan tanggungjawab mereka.

FA Denmark juga merasa dirugikan dengan situasi tersebut. "Kami mencoba menekan FIFA soal ini," kata Jensen. "Kami menyurati FIFA pada 19 September [tentang mengenakan ban lengan 'OneLove']. Kami mendapat jawaban tepat pada hari Inggris memainkan pertandingannya.

"Saya merasa itu sangat tidak memuaskan... Kami masih berusaha, tapi kami melakukan yang terbaik sebelum pertandingan dan FIFA sangat terlambat."

CNN sebelumnya telah menghubungi FIFA terkait kritik tentang tanggapannya terhadap kampanye "OneLove", tetapi tidak mendapat tanggapan.

FIFA sebenarnya sudah memiliki kampanye brilian yang bakal digaungkan di Piala Dunia, yakni mengedepankan kampanye "Tanpa Diskriminasi" dan mengatakan semua 32 kapten akan memiliki kesempatan untuk mengenakan ban kapten yang terkait dengan kampanye tersebut.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah Bikin RI Kecewa, FIFA Bakal Tambah Beri Sanksi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular