Pabrik Tembaga Raksasa Freeport Baru Beroperasi Akhir 2024

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
24 November 2022 16:40
Presiden Joko Widodo Saat Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, KEK Gresik, 12 Oktober 2021. ( Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)
Foto: Presiden Joko Widodo Saat Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, KEK Gresik, 12 Oktober 2021. ( Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID menargetkan proyek pabrik fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) bisa beroperasi pada kuartal VI-2024.

MIND ID mencatat, saat ini aktivitas pengerjaan smelter tembaga yang berada di kawasan ekonomi khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur itu sudah mencapai setengahnya atau 50%.

"Smelter tembaga dan Processor metal refinery yang dilakukan oleh Freeport di Gresik berupa kapasitas 2 juta ton per tahunnya dan 6 KTPA anoda slime rencana COD di kuartal IV akhir 2024 dan aktivitasnya sampai skrg hampir mencapai 50%," ujar Direktur Utama MIND ID, Hendi Priyo Santoso, Kamis (24/11/2022).

Untuk mendukung percepatan proyek smelter tembaga itu, Hendi meminta dukungan berupa insentif harga gas bumi untuk pembangkit dan sumber energi yang akan dialihkan pada proyek smelter.

"Dukungan yang dibutuhkan adalah pemberian insentif harga gas bumi yang dibutuhkan dalam rangka pembangkitan dan sumber energi yang dibutuhkan dalam proyek smelter ini," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Arifin mengatakan, kemajuan pembangunan smelter Freeport saat ini berbeda pada saat Groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pada saat dulu groundbreaking oleh bapak Presiden cuma baru beberapa pilling, ternyata sekarang sudah 12.000 (pilling) dan target nanti mencapai 15.000 di bulan September. Progresnya bagus, dan mudah-mudahan akselerasi ini bisa dipertahankan," ujar Arifin, Jumat (29/7/2022).

Ketika ditanyakan terkait bentuk dukungan Pemerintah (Kementerian ESDM) terhadap pembangunan proyek smelter PTFI ini, Arifin menjelaskan dukungan yang diberikan adalah dalam bentuk peraturan pertambanganya, regulasi mengenai keharusan hilirisasi, dan menjaga progresnya.

Ini merupakan smelter kedua PTFI, di mana smelter pertama telah dibangun sejak 1996 bersama dengan Mitsubishi membentuk perusahaan PT Smelting. Untuk itu, kapasitas PT Smelting sedang diekspansi dengan tambahan kapasitas sebesar 300 ribu DMT konsentrat tembaga per tahun. Saat ini kapasitas PT Smelting sedang diekspansi dengan tambahan kapasitas sebesar 300 ribu DMT konsentrat tembaga per tahun.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kunjungi Smelter Freeport, Menteri ESDM: Progresnya Bagus!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular