Dunia Perangi 'Momok Seram', Sri Mulyani Ungkap Risikonya!

News - Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
24 November 2022 13:41
Konferensi Pers: APBN KITA November 2022. (Tangkapan layar Youtube Ministry of Finance Republic of Indonesia) Foto: Konferensi Pers: APBN KITA November 2022. (Tangkapan layar Youtube Ministry of Finance Republic of Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia dan banyak negara kini dihadapkan pada risiko perlambatan ekonomi pasca pemulihan dari pandemi covid-19. Hal ini disebabkan oleh kenaikan suku bunga acuan yang agresif untuk meredam lonjakan inflasi.

Demikianlah disampaikan oleh Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (24/11/2022)

Inflasi yang tinggi dianggap sebagai momok paling menyeramkan dalam situasi sekarang. Penyebabnya adalah gangguan rantai pasok pasca pandemi dan perang Rusia dan Ukraina.

"Bahwa memerangi inflasi dengan kenaikan suku bunga secara tidak langsung menyebabkan kinerja ekonominya menjadi terpengaruh, tantangan ini yang akan terus dihadapi pada 2022 dan 2023 mendatang," jelasnya.

Video: Sri Mulyani Ungkap Tantangan Baru Ekonomi Dunia (CNBC Indonesia TV)Foto: Video: Sri Mulyani Ungkap Tantangan Baru Ekonomi Dunia (CNBC Indonesia TV)
Video: Sri Mulyani Ungkap Tantangan Baru Ekonomi Dunia (CNBC Indonesia TV)

Perlambatan ekonomi sudah terlihat pada beberapa negara, antara lain Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, italia, Prancis dan banyak negara berkembang yang terpaksa harus menaikkan suku bunga acuan untuk menahan aliran modal keluar atau outflow.

"Sebetulnya persoalan yang paling pelik adalah bagaimana menurunkan inflasi tanpa menurunkan perekonomian secara drastis. Ini yang sedang dihadapi oleh seluruh policy making di dunia," terang Sri Mulyani.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Setoran Lancar, Defisit APBN 2022 Diramal Turun ke 3,9% PDB


(mij/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading