
Proyek Perumahan Mandek, Ini Biang Keroknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah proyek perumahan khususnya di segmen subsidi mengalami keterlambatan pembangunan alias mandek. Pantauan CNBC Indonesia, ada proyek perumahan subsidi di kabupaten Bogor yang dalam beberapa bulan terakhir tidak ada kemajuan atau progres.
Ketua Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Harry Endang Kawidjaja mengungkapkan, kondisi itu terjadi akibat naiknya harga bahan material bangunan.
"Kemarin banyak tersendat karena harga besi naik. Sekarang sih udah (turun), sempat naik 120% kira-kira diawali 20 bulan lalu sampai puncak 4-5 bulan, jadi selama 5 bulan besi naik 120%," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (22/11/2022).
Untuk itu, pengembang pun harus putar otak agar proyeknya tetap bisa berjalan. Di tengah keterbatasan dana, pengembang melakukan negosiasi ulang.
"Akibat besi naik, pengembang dan kontraktor negosiasi ulang karena perlu waktu jadi terhenti lah di lapangan tersendat. Tapi yang kerjakan bangunan sendiri cenderung nggak terlalu tersendat karena mau nggak mau dia harus terus," sebut Endang.
Di sisi lain, harga rumah di segmen ini belum ada perubahan dalam beberapa tahun terakhir.
Endang mengatakan, terakhir kenaikan harga di 2019, dan biasanya ada perubahan dalam dua tahun sekali. Namun hingga kini belum ada perubahan.
"Sekarang 2021, lanjut 2022 mau habis belum naik juga. Biasanya dia kalaupun nggak naik, di awal tahun hitungan sudah berjalan hitungan perhitungan pemerintah, April udah dikasih tahu. Ini April 2021 belum, April 2022 belum, tapi harga besi sudah naik banyak, walau sekarang turun lagi. Kalau udah naik 20% turun 2%," pungkas Endang.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak Apartemen Baru Muncul di Jakarta, Ini Pemiliknya