Pembatasan Harga Gas Bikin Uni Eropa Terpecah Belah!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
22 November 2022 21:57
View towards Nord Stream 1 Baltic Sea pipeline and the transfer station of the Baltic Sea Pipeline Link in the industrial area of Lubmin, Germany, August 30, 2022. REUTERS/Lisi Niesner
Foto: REUTERS/LISI NIESNER

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Eropa mengusulkan untuk memperkenalkan pembatasan harga gas selama satu tahun mulai 1 Januari 2023. Usulan ini tertuang dalam draf peraturan yang dilihat oleh Reuters.

Namun demikian, usulan pembatasan harga gas tersebut telah dikritisi oleh anggota Uni Eropa selama berbulan-bulan, bahkan berdampak pada terpecah belahnya suara masing-masing anggota Uni Eropa.

Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan Komisi Eropa akan mengusulkan harga yang lebih tinggi dari yang diinginkan para pendukung.

Seorang diplomat dari kubu itu mengatakan kelompok mayoritas mengharapkan batas harga sekitar 150-180 euro per Mega Watt hour (MWh) yang dilakukan beberapa kali dalam setahun.

"Jika tidak, kita akan memiliki batasan di atas kertas yang dalam praktiknya tidak akan pernah berhasil," kata diplomat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama, dikutip dari Reuters, Selasa (22/11/2022).

Rancangan undang-undang Komisi Eropa, yang perlu disetujui oleh negara-negara Uni Eropa, menyebutkan bahwa mekanisme koreksi pasar ini untuk mencegah terulangnya lonjakan harga yang sempat terjadi pada Agustus lalu.

Pada 26 Agustus lalu harga untuk sebulan berikutnya mendekati 314 euro per MWh dan tetap bertahan di atas 225 euro per MWh selama dua minggu berturut-turut.

Para Menteri Uni Eropa pada Kamis akan memperdebatkan formula batas harga tersebut, termasuk tingkat plafon yang tepat, serta ukuran kesenjangan antara Title Transfer Facility (TTF) - patokan harga gas asal Belanda untuk gas pipa di Eropa - dan harga LNG dunia.

Namun ternyata, gagasan untuk membatasi harga telah memecah belah negara-negara UE selama berbulan-bulan. Proposal terbaru Komisi itu akan diperdebatkan oleh para menteri energi dari 27 negara Uni Eropa pada Kamis esok (24/11/2022).

Mereka yang menolak mengemukakan sejumlah kekhawatiran, termasuk seputar memastikan batasan tidak akan mengarah pada peningkatan konsumsi gas, risiko hukum terhadap kontrak jangka panjang yang ada dan mendorong lebih banyak perdagangan ke pasar over-the-counter (OTC) dan negara ketiga, menurut sumber diplomatik.

Meski terbagi, negara-negara UE tidak mungkin menyepakati rincian penting dari pembatasan minggu ini, kata sumber tersebut.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Ketar-ketir, Eropa Terpecah Gegara Krisis Energi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular