Bukan Sekali, Cianjur Langganan Gempa Sejak Zaman Belanda

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
Selasa, 22/11/2022 17:00 WIB
Foto: Alat berat mencari korban jiwa yang rumahnya rata dengan timbunan longsor di kawasan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11/2022). Perkampungan tersebut tertimbun material tebing yang longsor akibat guncangan gempa berkekuatan 5,6 magnitudo (M). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Senin, 21 November 2022,pukul 13.21.10 WIB, kota Cianjur diguncang gempa magnitude M5,6. Dan, tercatat hingga pukul 14.00 WIB di hari sama, ada 15 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar M4,0.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat. Tepatnya, memiliki parameter koordinat 6,86° LS ; 107,01° BT.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resmi BMKG dikutip Selasa (22/11/2022).


Hal itu berdasarkan pada lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.

Lebih lanjut, dalam akun Twitter-nya, Daryono menjelaskan, gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) ini dipicu aktivitas sesar aktif pada zona sistem Sesar Cimandiri.

Dia menjabarkan, Sesar Cimandiri terdiri atas 3 segmen sesar aktif, yaitu:

- segmen Cimandiri (selatan)
- segmen Nyalindung-Cibeber (tengah)
- segmen Rajamandala (utara).

Pemetaan kawasan rawan bencana gempa bumi PVMBG Kementerian ESDM menunjukkan, kota Sukabumi, Sukabumi, Cianjur, Cimahi, Kota Bandung berada di zona potensi terlanda goncangan dengan skala lebih dari VIII MMI.

"Guncangan gempa bumi ini terasa pada skala intensitas V-VI MMI (Modified Mercalli Intensity) di kabupaten Cianjur, dan IV-V MMI di Garut dan Sukabumi," dikutip dari analisis geologi gempa Cianjur diunggah akun Twitter PVMBG.

Sementara itu, Daryono mengunggah peta seismisitas tahun 2009-2021, di mana tampak di lokasi episenter merupakan area seismik aktif. Dengan kategori dangkal-menengah (0-300 km), magnitudo M5,0-7.

Dan ternyata, Cianjur bukan ini kali pertama diguncang gempa. Bahkan, lanjut Daryono, ada beberapa kali gempa bumi merusak yang melanda Sukabumi-Cianjur.

Foto: BMKG
BMKG

Berikut catatan BMKG, sejarah gempa Sukabumi-Cianjur yang diunggah akun twitter @/DaryonoBMKG:

- gempa merusak 1844
- gempa merusak 1910
- 1879, banyak rumah rusak di Sukabumi
- 14 Juni 1900, banyak rumah rusak di Pelabuhan Ratu dan Sukabumi
- 21 Januari 1912 banyak rumah rusak
- 2 November 1969 (M5,4) banyak rumah rusak
- 26 November 1973 banyak rumah rusak di Cibadak, Sukabumi
- 10 Februari 1982 (M5,5) banyak rumah rusak luak-luka
- 12 Juli 2022 (M5,4 dan M5,1) sebanyak 1.900 rumah rusak berat di Cidahu, Cibadak, Perakansalak, Gegerbitung, Sukaraja, Cikembar, Kududampit, Cicurug, Nagrak, Parungkuda, Sukabumi, Cisaat, Marungkiara, Kalapanunggal, Nyalindung, Cikadang, Kabandungan
- 12 Juli 20211 (M4,9) 136 rumah rusak di Lebak dan Sukabumi
- 4 Juni 2021 (M6,1) 104 rumah rusak di Sukabumi
- 8 September 2012 (M 5,1) 560 rumah rusak di Sukabumi
- 11 Maret 2020 (M5,1) 760 rumah rusak di Sukabumi
- 21 November 2022 (M5,6) 103 orang meninggal dunia, 7.060 jiwa mengungsi (per 22 November 2022 pukul 09.55 WIB).


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: SPHP Kurang dari 5 Kg Bisa Ditukar - Putin Dihimpit Krisis